CakapCakap – Cakap People! Kesehatan pencernaan sering diremehkan. Namun stres kronis, pola makan tidak teratur, dan diet berlebihan dapat menyebabkan gejala gastrointestinal (GI) yang tidak menyenangkan dan mengganggu nutrisi.
Menurut laman Well and Good, ahli gizi dan diet di New York, Rachel Dyckman, mengatakan mendukung pencernaan secara proaktif dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan tertentu dapat membantu menghilangkan stres saat makan dan membuat tubuh merasa dan berfungsi dalam kondisi terbaik.
Cara pertama adalah hilangkan stres saat makan. Makan terburu-buru atau terganggu kadang-kadang diperlukan namun melakukannya setiap hari dapat merusak pencernaan, terutama jika dilakukan secara konsisten dalam waktu lama. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Integrative Medicine pada 2019 ini menjelaskan makan saat sedang stres mengaktifkan sistem saraf simpatik, yang juga dikenal sebagai mode lawan atau lari. Hal ini menyebabkan darah dialihkan ke lengan dan kaki dan menjauh dari organ pencernaan, yang pada akhirnya mengganggu pencernaan.
Kadar hormon stres yang tinggi membuat kita lebih mungkin mengalami sakit perut dan peningkatan peradangan di tubuh. Meski lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, untuk mendorong tubuh memasuki mode istirahat dan pencernaan parasimpatis, cobalah makan di lingkungan yang tenang dan jauh dari gangguan, termasuk gawai dan televisi.
Cara lain adalah coba perhatikan aroma, rasa, dan tekstur makanan saat makan. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Advances in Nutrition pada 2020, aspek sensorik makanan seperti rasa, aroma, dan tekstur membantu fase pertama pencernaan, yang disebut fase sefalis. Ketika kita memberikan perhatian khusus untuk menggunakan semua indra saat makan, pelepasan enzim pencernaan, empedu, dan cairan lambung dirangsang untuk membantu memecah makanan dengan baik.
Perhatikan isyarat tubuh
Selain itu, berlatihlah menyesuaikan isyarat rasa lapar dan kenyang pada tubuh. Mengabaikan isyarat tubuh seputar kapan dan berapa banyak makan dapat menyebabkan pola makan tidak teratur. Saluran pencernaan bekerja paling baik ketika kita mendengarkan tubuh dan makan secara teratur sepanjang hari.
Terlalu lama tidak makan dapat menyebabkan gula darah rendah sehingga membuat kita cenderung makan melebihi rasa kenyang pada waktu makan berikut. Memeriksa isyarat rasa lapar dan kenyang yang dialami sepanjang hari dan selama makan membantu memandu kamu sehingga tahu kapan harus mulai dan berhenti makan, menghindari efek negatif kurang makan serta merasa kenyang dan tidak nyaman.
Disamping itu, pola makan yang tidak teratur dan mengikuti pola makan yang terlalu ketat dapat berdampak buruk pada pencernaan dan kesehatan usus. Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Nutrition Issues in Gastroenterology pada 2022, pembatasan asupan makanan dapat menyebabkan disbiosis usus, yang pada dasarnya membuat beberapa bakteri baik usus kelaparan dan menurunkan keragaman mikroba sehat yang hidup di usus secara keseluruhan. Membatasi asupan makanan secara berlebihan juga dapat memperlambat motilitas usus sehingga makanan butuh waktu lebih lama untuk bergerak melalui saluran pencernaan.