CakapCakap – Cakap People! Teh sudah sejak lama dipercaya memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. Namun, ada sejumlah jenis teh yang justru berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Melansir CNN Indonesia, berikut jenis teh yang jika dikonsumsi dapat menimbulkan efek berbahaya untuk kesehatan.
1. Teh Lemon
Teh lemon memiliki cita rasa yang menyegarkan. Namun dibalik kesegarannya, ahli gizi Jay Cowin menyatakan teh lemon memiliki kadar timbal yang lebih tinggi.
Jika teh lemon dikonsumsi secara berlebihan, kadar timbal di dalam tubuh meningkat dan dalam jangka waktu dapat mengakibatkan terganggunya sistem saraf tubuh.
2. Teh Hitam
Menyeruput teh hitam sesekali memang tidak akan menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan. Ahli gizi Allison Gregg menuturkan, teh hitam mengandung tinggi kafein. Terlalu banyak minum teh hitam akan mengakibatkan gelisah, cemas, hingga stres.
3. Teh Licorice
Mengonsumsi teh licorice ternyata dapat memicu peningkatan tekanan darah, lho. Untuk itu, pengidap darah perlu perlu mempertimbangkan kembali untuk meminum teh ini.
Tak hanya itu, orang dengan tekanan darah normal yang mengonsumsi teh licorice juga berpotensi mengalami peningkatan tekanan darah. Jadi, konsumsi secukupnya saja.
4. Teh Peppermint
Meminum teh peppermint dalam batas wajar tidak akan menimbulkan permasalahan pada kesehatan. Namun jika teh ini diminum rutin, maka dalam jangka panjang akan berpotensi menimbulkan efek berbahaya bagi kesehatan.
Ahli nutrisi Celine Beitchman mengungkapkan, minum terlalu banyak teh peppermint dapat mengakibatkan iritasi. Bahkan dalam jumlah besar dapat menjadi racun bagi tubuh.
Mengapa bisa begitu? Hal ini karena mentol yang terkandung dalam peppermint dapat memengaruhi sistem pendinginan dan pemanasan yang ada pada tubuh manusia.
5. Teh Comfrey
Teh ini dipercaya memiliki khasiat tertentu bagi kesehatan. Namun, Public Health Nutrition pada 2004 mencatat konsumsi teh herbal daun comfrey dapat berpotensi mengakibatkan toksisitas hati.
Hal tersebut sejalan dengan pernyataan ahli gizi Hiba Batool yang menyatakan bahwa teh ini mengandung alkaloid pirolizidin yang mampu mengakibatkan kerusakan pada hati.