in ,

Menghitung Kolesterol Daging Ayam, Kambing dan Sapi

Daging apa yang memiliki kadar kolestrol yang rendah?

CakapCakapCakap People! Berapa besar sebenarnya kolesterol daging ayam, kambing dan sapi? Daging-daging ini memang memiliki risiko bagi mereka yang menderita darah tinggi, kolesterol, dan juga lansia. Lantas, sebenarnya daging apa yang memiliki kadar kolestrol yang rendah?

Berikut ulasannya, dilansir dari berbagai sumber.

Penyebab dari hipertensi sendiri, adalah mengonsumsi makanan tinggi garam, tinggi kolesterol, serta makanan yang mengandung kedua zat ini. Oleh sebab itu, yang perlu menjadi kewaspadaan bukan makanannya melainkan zat yang terkandung dalam makanan itu.

Menghitung Kolesterol Daging Ayam, Kambing dan Sapi
Ilustrasi

Melansir dari laman Universitas Airlangga Surabaya, berdasarkan penelitian terbaru, disebutkan bahwa kadar kolesterol dalam daging kambing justru lebih rendah daripada daging sapi. Lebih lanjut, daging ayam juga memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi dari pada daging kambing.

Melansir laman Kemenkes RI, daging kambing mengandung 75 mg kolesterol. Sementara, Daging sapi(potongan sirloin) mengandung sekitar 90 miligram. Lalu, daging dada ayam tanpa kulit mengandung 85 mg kolesterol.

“Sehingga kalau tanya daging kambing aman atau tidak harusnya lebih aman karena kadar kolesterolnya paling rendah. Tapi yang harus menjadi perhatian lagi adalah cara memasaknya,” ujar Pakar ilmu keperawatan UNAIR, Dr Abu Bakar.

Menyinggung tentang mitos olahan kambing yang tinggi kolesterol dan menyebabkan darah tinggi, Dr Abu menuturkan cara memasak harus benar. Cara memasak bukan hanya dari tingkat kematangan melainkan bahan lain untuk memasak, seperti halnya kecap.

“Kalau mau buat sate kambing, ya lihat kecapnya juga tinggi natrium atau tidak. Kalau kecapnya tinggi natrium, yang menyebabkan tekanan darah tinggi bisa jadi kecapnya bukan dagingnya,” ucapnya.

Lebih lanjut, pola konsumsi olahan daging juga harus menjadi perhatian. Jika diolah menjadi sate, maka maksimal dalam satu hari adalah tujuh tusuk, berikutnya hari kedua tujuh tusuk dan hari ketiga berhenti. “Paling tidak jeda dua hari baru boleh makan lagi,” jelasnya.

Selain itu, mengonsumsi suplemen vitamin juga dianjurkan jika hemoglobin kamu rendah dan hipertensi di atas kadar normal. Sebaliknya, jika hemoglobin darah normal dan hipertensi dalam rentang nilai aman maka konsumsi suplemen vitamin tambahan tidak perlu, kecuali obat hipertensi yang harus rutin meminum.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Pajak Gaji Buruh Berlaku Mulai 1 Januari 2024

Tarif Pemotongan Pajak Penghasilan Orang Pribadi Berlaku Mulai 1 Januari 2024

Manifesting Body Goals Tahun 2024, Wujudkan dengan Terapkan 7 Tips Diet Ini!

Manifesting Body Goals Tahun 2024, Wujudkan dengan Terapkan 7 Tips Diet Ini!