CakapCakap – Cakap People! Hotel sering kali menjadi pilihan para pelancong sebagai tempat untuk beristirahat. Meski hotel memiliki banyak fasilitas untuk memanjakan tamu, menginap di hotel bisa menjadi pengalaman buruk jika tamu melakukan kesalahan yang tidak penting.
Dani Quesnel, seorang pekerja di jaringan hotel populer selama bertahun-tahun, mengungkap beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan saat menginap di hotel.
1. Memesan di situs web pihak ketiga
Banyak yang percaya bahwa situs perjalanan pihak ketiga adalah pilihan terbaik untuk mendapatkan penawaran menarik untuk kamar hotel. Namun ternyata tidak. Menurut dia, platform ini biasanya memberikan lebih sedikit kendali kepada pengguna atas reservasi sehingga sering kali bikin repot. Selain itu, kebijakan modifikasi yang kaku tidak nyaman dan terkadang menimbulkan biaya tersembunyi.
2. Membiarkan gerendel tidak terkunci
Beberapa orang tidak mempermasalahkan gerendel karena mereka merasa kunci biasa sudah cukup aman. Tapi karyawan hotel bisa saja melakukan kesalahan seperti salah memberikan tamu kunci kamar yang sudah ditempati.
“Tentu saja, ini tidak baik, dan staf harus selalu meminta maaf karena telah melanggar privasi Anda. Namun kenyataannya kesalahan memang terjadi,” kata Dani seperti dilansir dari Insider, Sabtu, 16 Desember 2023.
3. Mengabaikan kebijakan hotel
Ada beberapa kebijakan hotel seperti tidak boleh berisik, dilarang merokok, dan sebagainya. Sebagian besar hotel mengenakan sanksi denda yang cukup besar jika melanggar kebijakan ini, sehingga tamu dapat dikenakan biaya ratusan ribu bahkan jutaan. Hotel kemungkinan besar sudah menyimpan informasi kartu kredit tamu, jadi sulit untuk mencegah tagihan denda.
4. Santai sebelum memeriksa kamar
Sebelum beristirahat, jangan lupa memeriksa kebersihan ruangan, memastikan air panas dan sistem HVAC berfungsi, atau menguji fungsi peralatan elektronik (TV, lampu, jam weker). Akan lebih baik jika mengetahui masalah ini sesegera mungkin dan meminta staf hotel menyelesaikannya sebelum istirahat.
5. Menyingkirkan tanda “Don’t Disturb“
Menggunakan tanda “Don’t Disturb” adalah cara terbaik untuk mencegah staf hotel mengganggu tamu. Ini bukan hanya untuk privasi, tapi juga meminimalisasi layanan yang tidak diperlukan.
6. Pesan tanpa tahu fasilitasnya
Kebanyakan orang membaca ulasan hotel, namun banyak juga yang lupa memeriksa apakah hotel tersebut benar-benar memiliki semua fasilitas yang dibutuhkan tamu. Peringkat bintang sebuah hotel tidak selalu mencerminkan ulasan para tamunya, melainkan mencerminkan kualitas dan kuantitas fasilitas yang mereka tawarkan.
Hotel bintang dua kemungkinan besar tidak memiliki kolam renang, spa, restoran, atau layanan kamar, jadi ingatlah hal ini saat memilih tempat menginap.
7. Pergi tanpa memeriksa
Sebelum pulang, ada prosedur checkout yang harus diikuti tamu. Tujuan dari proses ini sangat jelas, memberi sinyal kepada staf hotel bahwa tamu telah pergi, sehingga mereka dapat memulai persiapan kamar untuk tamu berikutnya.
Jika tamu tidak mau repot-repot check-out, staf harus mengunjungi setiap kamar secara fisik untuk memastikan kamar tersebut kosong. Ini akan menambah pekerjaan staf hotel. “Ada hari-hari ketika saya mendapati diri saya menjelajahi seluruh hotel, memeriksa lebih dari 50 kamar,” kata dia.