CakapCakap – Cakap People! Candi Prambanan tak hanya sebagai atraksi wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Sejak tahun lalu, candi yang berada di Yogyakarta itu menjadi pusat ibadah umat Hindu dunia.
Fungsi Candi Prambanan sebagai tempat peribadatan sudah berjalan. Tahun ini, sebanyak 18.700 umat Hindu dari dalam negeri maupun luar negeri beribadah di tempat ini. Angka ini masih terbilang kecil dibandingkan dengan wisatawan umum yang mengunjungi candi ini. Tapi tahun depan, angka kunjungan ibadah diperkirakan akan meningkat karena masuk dalam program prioritas Ditjen Bimas Hindu.
Direktur Jenderal Bina Masyarakat Hindu I Nengah Duija mengatakan, pihaknya menargetkan akan ada jutaan umat Hindu yang datang untuk beribadah.
“Targetnya jutaan. Prambanan menjadi titik perhatian Gus Men (Gus Menteri, sapaan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas) karena menjadi pusat peradaban dunia. Kunjungan wisata umum bisa terpenuhi, tapi wisata religi belum,” kata dia di acara media gathering Direktorat Jenderal Bina Masyarakat Hindu (Ditjen Bimas Hindu) Kementerian Agama di Bogor, Sabtu, 8 Desember 2023.
Untuk mengoptimalkan Candi Prambanan sebagai tempat peribadatan, Kementerian Agama memiliki beberapa strategi. Pertama membuat profiling Prambanan yang mengupas tuntas tentang candi tersebut yang diharapkan tuntas tahun depan.
Kedua, merancang event tahunan agama Hindu selain ritual yang sudah ada saat ini. “Kemarin sudah melakukan doa bersama lintas agama, bisa menghadirkan 1.000 orang untuk aksi solidaritas Palestina,” ujar Nengah.
Kemenag juga berencana membuat seminar literasi lintas keagamaan di candi ini untuk mengundang lebih banyak wisatawan religi.
Selanjutnya, Kemenag akan melakukan lebih banyak promosi di media sosial tentang berbagai kegiatan yang dilakukan di Prambanan. “Itu menarik wisatawan yang bukan hanya Hindu,” kata dia.
Dia menambahkan, pihaknya akan membuat fasilitas virtual 3 dimensi untuk ruang utama yang menjadi tempat peribadatan. Fasilitas ini untuk menjawab rasa penasaran wisatawan umum sehingga mereka tidak perlu lagi masuk ke ruang utama tersebut. “Harusnya tidak semua wisatawan bisa masuk ke ruangan itu. Kami akan buat virtual tiga dimensi. Wisatawan tidak perlu masuk ke ruang itu sehingga bisa steril karena di ruangan itu sudah mulai kerusakan di tembok,” Nengah menjelaskan.
Prambanan sebagai pusat peradaban
Nengah yang seorang profesor di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar mengatakan bahwa Candi Prambanan bukan sekadar tempat wisata dengan kisah Roro Jongrang yang terkenal. Candi ini juga merupakan bukti kemajuan peradaban Hindu di masa lalu.
“Kita pada abad ke-8 dan ke-9 telah memiliki peradaban dengan teknologi futuristik. Belum punya sarjana, arsitek, dan lain-lain tetapi teknologi yang digunakan bangun candi sudah ada ribuan tahun lalu,” kata dia.
Jadi, dia yakin bahwa suatu saat, wisatawan yang datang ke Prambanan bukan hanya mass tourist, tetapi juga mereka yang ingin belajar tentang Prambanan. “Kita kasih tahu ke dunia bahwa Prambanan adalah pusat studi peradaban Nusantara,” kata dia.
Bagi umat Hindu, Nengah melanjutkan, Candi Prambanan memiliki konsepsi teologi Hinduisme dalam kebudayaan Jawa. Kompleks candi ini dibangun dengan Candi Siwa di tengah, Candi Wisnu di kiri, dan Candi Brahma di kanan. “Konsepsi itu menunjukkan bahwa peradaban Hindu Jawa bersifat trimurti. Itulah yang berlanjut hingga saat ini,” ujar Nengah.