CakapCakap – Cakap People! Di dunia yang menuntut banyak hal, mengatasi penundaan dan rasa malas adalah tantangan umum yang dihadapi banyak orang. Namun, di Jepang, dengan warisan budaya dan filosofinya yang kaya, menawarkan teknik yang tak lekang oleh waktu untuk mengatasi permasalahan ini secara langsung.
Merangkum dari Your Story, berikut berbagai metode Jepang yang dapat mengubah rasa malas dan meningkatkan produktivitas kamu.
Ikigai: Menemukan Tujuan Hidup
Mengungkap Ikigai berarti menemukan apa yang benar-benar memotivasi kamu. Ini adalah titik temu unik antara apa yang kamu sukai, apa yang kamu kuasai, apa yang dibutuhkan dunia, dan apa yang dapat kamu bayar.
Dengan mengidentifikasi Ikigai, kamu menyalakan bahan bakar batin yang membuat kamu bersemangat menghadapi setiap hari. Motivasi intrinsik ini dapat secara signifikan mengurangi rasa malas.
Kaizen: Seni Perbaikan Berkelanjutan
Kaizen menekankan perubahan kecil dan bertahap daripada tujuan besar yang sering kali membebani. Dengan berfokus pada perbaikan terus menerus, kamu perlahan-lahan dapat membangun pencapaian yang lebih besar tanpa merasa terbebani. Sifat Kaizen yang mudah dikelola memungkinkan adanya kemajuan yang stabil dan mencegah penundaan.
Teknik Pomodoro: Menguasai Manajemen Waktu
Teknik Pomodoro berkaitan dengan bekerja dalam upaya terkonsentrasi yang diikuti dengan istirahat singkat. Sistem ini menganjurkan seseorang untuk bekerja dalam slot 25 menit, lalu dipisahkan dengan waktu istirahat 5 menit.
Ritme ini sangat membantu dalam mempertahankan tingkat fokus dan produktivitas yang tinggi, sekaligus mencegah kelelahan dan kemalasan.
Hara Hachi Bu: Makan dengan Penuh Perhatian
Hara Hachi Bu dapat diterjemahkan menjadi “makan sampai kamu 80 persen kenyang.” Dengan tidak makan secara berlebihan, kamu terhindar dari rasa lesu, di mana lesu seringkali dikaitkan dengan rasa kenyang. Praktik makan yang penuh perhatian ini memastikan tingkat energi yang stabil, membantu menjaga produktivitas sepanjang hari.
Wabi-Sabi: Merayakan Ketidaksempurnaan
Wabi-Sabi adalah penerimaan dan penghargaan terhadap ketidaksempurnaan. Dengan melepaskan pencarian kesempurnaan yang tidak mungkin tercapai, kamu menciptakan pola pikir yang lebih sehat dan berorientasi pada tindakan. Filosofi ini mendorong pengambilan tindakan, betapapun tidak sempurnanya, dibandingkan menyerah pada kelumpuhan karena analisis.
Dengan menggabungkan berbagai teknik kuno ala orang Jepang ini tentu dapat memberikan pendekatan holistik untuk memerangi kemalasan. Oleh sebab itu, ini bisa mendorong kehidupan menjadi lebih produktif dan memuaskan.