Laras Risa
Bagi sebagian orang yang belum pernah mendengarnya, nama Vovasanggayu mungkin terdengar asing. Tetapi ternyata dibalik nama itu tersimpan cerita unik yang juga memiliki arti penting bagi kota Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat setempat, diketahui bahwa dahulu terdapat dua pohon mangrove yang akhirnya nama pohon tersebut dijadikan sebagai nama kota yang khas. Meskipun begitu masyarakat sendiri juga belum mampu menjelaskan secara detail mengenal cerita tersebut.
Tetapi kisah dua pohon yang bersejarah tersebut sudah pernah dibukukan dengan judul “ Cerita di Bumi Vovasanggayu Sulawesi Barat Kumpulan Legenda dan Dongeng Mamuju Utara”. Buku tersebut merupakan karangan Abdul Wahid dan diterbitkan oleh Annora Media Grup.
Dar I hasil kutipan buku tersebut, diperoleh sebuah cerita konon zaman dahulu ada seorang nenek yang bernama Tupu dan hidup di Kampung Tanjung Babia. Nenek tersebut juga memiliki soerang cucu bernama Ijo. Dalam kisah tersebut sang cucu memiliki keinginan yang menggebu untuk melaut bersama dengan orang dari selatan yang kala itu singgah di Kampung Tanjang Babia.
Dua pohon mangrove yang ada di pinggir laut kampung tersebut menjadikan penanda jika nanti sang cucu telah kembali melaut dan kembali ke kampungnya. Dengan begitu dia tahu bahwa dia sudah kembali ke tempat asalnya. Sang nenek jugalah yang akhirnya menanam dua pohon mangrove tersebut.
Setelah beberapa tahun kemudian ternyata sang nenek telah tutup usia. Kemudian cucu dan para warga setempat menamai dua pohon mangrove tersebut dengan sebutan “Vovasanggayu “ yang memiliki arti pohon yang tumbuh sendiri.
Dari nama dua pohon tersebut selanjutnya juga dijadikan sebagai nama kampung itu berasal. Tetapi cerita lain menyebutkan bahwa dua pohon mangrove tersebut dahulu merupakan tambatan bagi perahu nelayan setempat.
Perlu Kamu ketahui pula bahwa sebetulnya Vovasanggayu berasal dari bahasa Kaili yang berarti pohon. Dengan berjalannya waktu, kemudian masyarakat setempat menyebut nama Vovasanggayu menjadi pasangakayu. Semenjak itulah nama Pasangkayu populer hingga sekarang.
Lokasi sekitar tempat tumbuhnya dua pohon mangrove tersebut kini sudah berubah menjadi destinasi wisata di Kota Pasangkayu. Bahkan beberapa netizen juga terlihat menggunggah foto-foto mereka di lokasi tersebut. Dibangun di tepi pantai menjadikan lokasi wisata tersebut sangat indah dan tenang sehingga sangat wajib untuk Anda kunjungi sambil melihat dua pohon mangrove tersebut.
