CakapCakap – Cakap People! Ada sejumlah makanan khas Palestina yang patut untuk dicoba. Palestina memang memiliki kebudayaan cukup banyak yang menggambarkan sejarah negara mereka. Beberapa kebudayaan tersebut tentu saja tergambar dari makanan yang mereka buat.
Makanan tradisional khas Palestina biasanya menggunakan beragam macam rempah-rempah. Contoh salah satu bahan makanan yang sering digunakan adalah buah zaitun.
Mulai dari ekstrak minyak zaitun, hingga buahnya kerap digunakan dalam beberapa masakan khas Palestine. Berikut adalah tujuh makanan tradisional khas Palestina yang patut untuk dicoba.
Mussakhan
Mussakhan adalah makanan tradisional dari Palestina dengan bahan utamanya menggunakan minyak zaituN. Pohon zaitun merupakan ciri khas lanskap negara Palestina, sehingga menjadi simbol sumud (keteguhan) mereka. Hidangan ini dibuat dengan cara memanggang ayam yang telah direndam dengan minyak bawang dan minyak zaitun.
Maqloubeh
Maqloubeh (ﻣﻘﻠﻮﺑﺔ) memiliki bahan dasar meliputi nasi, ayam, dan sayuran yang digoreng (terutama kembang kol dan terong). Seperti halnya masakan Indonesia hidangan ini bervariasi dari rumah ke rumah dan memiliki versi yang berbeda-beda, tetapi dasarnya tetap ada.
Beberapa orang lebih suka menambahkan sayuran yang digoreng tambahan seperti kentang atau wortel, dan bahan lain seperti hummus. Persiapan akhir maqloubeh melibatkan penyusunan lapisan bahan, dimulai dengan sayuran yang digoreng dan ayam panggang, lalu dilanjutkan dengan nasi yang beraroma.
Kunāfah
Kunāfah terdiri dari dua lapisan renyah dari adonan kataifi atau knefe yang dirobek dan dilumuri mentega, diisi dengan krim keju yang lezat yang sering diberi rasa dengan kulit jeruk dan kapulaga, kemudian direndam dalam sirup gula yang dicampur dengan jus lemon dan air bunga jeruk.
Künefe Turki biasanya dibuat dengan keju Hatay, Urfa, atau Antep. Biasanya ditaburi dengan pistachio dan paling enak disajikan hangat. Elegan dan luar biasa mudah dibuat, hidangan penutup ini tak kalah dari impian pastry berisi keju.
Mujaddara
Hidangan ini terdiri dari nasi dan kacang merah yang dimasak dan diperkaya dengan banyak bawang yang ditumis dalam minyak zaitun. Ketika disajikan, kombinasi ini ditaburi dengan bawang goreng dan biasanya disajikan dengan yogurt biasa atau bercita rasa bawang putih (kemudian hidangan ini tidak lagi cocok untuk vegan) dan roti pipih, yang seharusnya digunakan sebagai pengganti alat makan.
Selain versi tradisional, beberapa variasi mungkin menggunakan bulgur sebagai pengganti nasi, dan hidangan ini dengan mudah dapat disesuaikan dengan berbagai rempah-rempah dan herba segar.
Hummus
Hummus dibuat dengan menghaluskan kacang arab, pasta wijen tahini, jus lemon, dan bawang putih. Orang di seluruh dunia menyukai hummus karena rasanya yang asam dan karena kandungan nutrisinya yang tinggi.
Ketika disajikan, hummus biasanya diberi hiasan dengan tetesan minyak zaitun, dan kemudian digunakan sebagai saus untuk sayuran atau sebagai isi yang lezat untuk roti pipih seperti pita.
Sumaghiyyeh
Sumaghiyyeh adalah hidangan yang berasal dari Gaza, Palestina. Hidangan ini hanya disajikan sesekali. Biasanya disajikan pada pernikahan (pada malam henna), hari libur seperti Hari Raya Idul Fitri, yang datang setelah Ramadan, bulan paling suci dalam Islam. Hidangan ini bisa disajikan dengan bawang hijau, paprika hijau, acar, dan minyak zaitun.
Qedreh atau Qidreh
Qedreh adalah hidangan asli Palestina yang berasal terutama dari Hebron, sebuah kota Palestina di Tepi Barat selatan. Hidangan ini dibuat dari nasi, mentega (ghee) yang biasanya berasal dari susu domba, kunyit untuk membuat nasi berwarna emas yang cantik, garam, dan akhirnya daging.
Qedreh dimasak hanya dalam panci tembaga tradisional yang dirancang khusus untuknya, alasannya adalah bahwa tembaga memberikan proses memasak yang merata dan akurat karena konduktivitasnya yang sangat baik, yang hingga 20 kali lebih besar daripada baja tahan karat. Satu-satunya cara untuk memasak qedreh adalah dengan menggunakan oven tradisional yang terbuat dari bata tahan api.