CakapCakap – Cakap People! World Population Review menyebut Jepang sebagai negara paling pintar di dunia. Hal itu tak lepas dari berbagai gaya hidup kebanyakan orang Jepang yang khas dan disiplin.
Dilansir dari uniquejapantours.com, inilah 8 gaya hidup orang Jepang yang efisien dan cerdas:
1. Pola Makan yang Sehat
Meskipun banyak beredar fast food dan junk food, pola makan masyarakat Jepang dikenal tidak konsumtif. Mereka banyak memasak sendiri dan menyukai masakan rumahan. Lebih sering mengonsumsi sayuran dan olahan laut.
2. Memetik Hasil Kebun Sendiri
Jepang memiliki etos kerja tinggi, jarang yang menganggur, dan pandai memanfaatkan waktu, seperti berkebun. Alhasil, orang Jepang jarang menghabiskan uang untuk membeli sayuran dan buah yang dapat ditanam sendiri.
3. Menggunakan Transportasi Umum
Pengguna bus dan MRT di Jepang kebanyakan didominasi oleh anak sekolah dan para pekerja. Selain untuk menghemat biaya dari perawatan kendaraan pribadi, orang Jepang juga berkontribusi untuk mengurangi polusi udara.
4. Mengurangi Pakaian yang Jarang Dikenakan
Negeri sakura ini tak jarang memiliki event preloved pakaian yang masih layak dipakai. Orang Jepang tidak boros untuk membeli baju. Mereka cenderung memiliki beberapa helai pakaian resmi dan sisanya yang nyaman digunakan asal rapi.
5. Waktu adalah Uang
Di tempat kerja keterlambatan tidak dapat ditolerir karena merugikan secara ekonomi. Karena tiap pekerjaan sudah memiliki timeline masing-masing yang wajib selesai saat itu juga.
6. Hobi Membaca
Waktu senggang di Jepang digunakan untuk membaca buku. Toko bukunya bahkan menyediakan bacaan gratis yang dapat dimanfaatkan orang Jepang tanpa menguras kantong.
7. Memilih Menyewa Apartemen
Terbatas dan mahalnya lahan di Jepang membuat para pekerja berpikir ulang jika ingin memiliki rumah pribadi. Apartemen menjadi salah satu pilihan bagi mereka sebagai kebutuhan primer yang tak kalah nyaman dengan rumah pribadi.
8. Melarang Masyarakatnya Obesitas
Aturan tercantum dalam UU Jepang berupa sanksi denda dan penjara apabila warga negaranya obesitas. Hal ini dikarenakan obesitas menghalangi produktivitas kerja dan mengancam risiko kesehatan. Selain itu, aturan ini untuk membatasi perilaku hidup konsumtif.