in ,

Hindari Kebiasaan Begadang, Cegah Risiko Kerusakan Hati

Kebiasaan begadang dapat mengganggu fungsi organ tubuh.

CakapCakap Cakap People! Pemerhati kesehatan dokter Reisa Broto Asmoro mengimbau masyarakat menghindari kebiasaan begadang karena kebiasaan tersebut menimbulkan sejumlah risiko yang dapat merusak hati atau liver.

“Tidur adalah basic manusia, paling tidak tujuh sampai delapan jam sehari pada malam hari. Kalau badan dipaksa berubah jam tidurnya menjadi bangun maka dapat mengganggu fungsi metabolisme tubuh,” katanya dalam diskusi terkait begadang, Selasa, 3 Oktober 2023.

Hindari Kebiasan Begadang, Cegah Risiko Kerusakan Hati
Ilustrasi

Ia mengatakan kebiasaan begadang dapat mengganggu fungsi organ tubuh. Sejumlah organ tubuh seperti hati seharusnya diistirahatkan pada malam hari agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

“Karena bagaimana pun tidur itu untuk kita recharge lagi. Kalau fungsi tubuh mau optimal, tidurnya harus cukup,” ujarnya.

Reisa mengungkapkan sejumlah penelitian membuktikan kebiasaan begadang dapat menimbulkan risiko kerusakan hati. Salah satunya hati yang tidak mampu lagi menyaring racun atau detoksifikasi pada tubuh. Racun yang menumpuk dapat menyebabkan sejumlah masalah pada hati seperti hepatitis, sirosis hati, perlemakan hati, hingga kanker hati.

“Maka harus tidur yang cukup di malam hari, paling tidak dalam satu siklus tidur tubuh kita masuk fase deep sleep (tidur nyenyak) sebanyak dua sampai tiga kali,” paparnya.

Tak sadar terinfeksi hepatitis

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Kerja Hepatitis dan Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Kementerian Kesehatan, dr. Ratna Budi Hapsari, mengatakan survei Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 mencatat 7,1 persen masyarakat Indonesia terinfeksi hepatitis B, sementara sekitar 1 persen terinfeksi hepatitis C.

“Menariknya, 80-90 persen orang yang terinfeksi hepatitis tidak mengetahui kalau dirinya terinfeksi sehingga tidak mencari pertolongan ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujar Ratna.

Oleh karena itu, dia menyatakan Kemenkes saat ini tengah melakukan upaya promotif dan preventif berupa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), imunisasi hepatitis, serta pencegahan di tingkat keluarga dengan melakukan skrining. Selain itu, uji saring darah juga diterapkan sebelum dapat ditransfusikan kepada yang membutuhkan. Melalui sejumlah hal tersebut, Ratna berharap prevalensi hepatitis serta sejumlah penyakit hati lain dapat ditekan.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Resep Nasi Megono Wonosobo yang Lengkap Lauknya, Cocok untuk Makan Siang

Resep Nasi Megono Wonosobo yang Lengkap Lauknya, Cocok untuk Makan Siang

Tips dan Cara Membasmi Kutu Busuk untuk Lingkungan Lebih Sehat

Tips dan Cara Membasmi Kutu Busuk untuk Lingkungan Lebih Sehat