in

Benarkah Elon Musk Menyesal Membeli Twitter? Buku Biografi Mengungkap Faktanya

Isaacson menggambarkan upaya awal Musk untuk membeli Twitter sebagai tindakan yang impulsif

CakapCakap Cakap People! Buku biografi teranyar Elon Musk yang digarap oleh penulis Walter Isaacson mengungkap banyak hal mengejutkan tentang sosok pengusaha itu. Salah satunya, isi buku itu menjabarkan soal pengambilalihan Twitter yang penuh gejolak.

Dikutip dari laman Engadget, Senin 25 September 2023, buku biografi berjudul Elon Musk itu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengkhawatirkan tentang keterlibatan Musk dalam perang Ukraina. Ada pula rincian tentang kehidupan pribadinya yang rumit serta masa kecilnya di Afrika Selatan.

Benarkah Elon Musk Menyesal Membeli Twitter? Buku Biografi Mengungkap Faktanya
Elon Musk [Foto via khaama.com]

Urusan bisnis tentu jadi sorotan, mulai dari rintisan pertama yang dirintis Musk, hingga Tesla, SpaceX, dan Neuralink. Bahkan, lebih dari seperempat isi buku dikhususkan untuk Twitter. Buku berjudul Elon Musk itu diterbitkan pada 12 September 2023 oleh penerbit Simon & Schuster.

Penulis Walter Isaacson menghabiskan dua tahun bersama Musk untuk merampungkan buku tersebut. Sebagian besar drama yang terjadi di Twitter (yang sekarang disebut X) selama satu setengah tahun terakhir telah terdokumentasi dengan baik.

Isaacson menggambarkan upaya awal Musk untuk membeli Twitter sebagai tindakan yang impulsif, akibat dari dorongan suasana hatinya. Dia pun menulis bahwa Musk sempat menyesali rencana tersebut segera setelah kesepakatan itu dilaksanakan.

Alasan pertama, karena Musk berpikir dia membayar lebih banyak dari yang seharusnya, juga karena dia tidak terlalu terkesan dengan kepemimpinan Twitter sebelumnya. Musk kemudian mengakui, lebih dari sekali, bahwa dia membeli perusahaan tersebut karena dia tidak punya pilihan.

“Saya tidak tahu mengapa saya melakukannya. Hakim pada dasarnya mengatakan bahwa saya harus membeli Twitter atau yang lain, dan sekarang saya berpikir, oke, yang benar saja,” kata Musk sekitar dua pekan setelah kesepakatan akhirnya tercapai.

Kini, pengguna Twitter sudah tahu bahwa Musk ingin menghadirkan fitur perbankan dan pembayaran ke X. Buku tersebut memperjelas bahwa ambisi itu sangat terkait dengan dorongan Musk untuk menghadirkan program berlangganan Twitter Blue (sekarang disebut X Premium).

Seperti dituliskan Isaacson, Musk sangat fokus pada Twitter Blue karena dia melihatnya sebagai cara untuk memasukkan informasi kartu kredit pengguna ke dalam sistem. Dengan begitu, akan memungkinkan Twitter suatu hari nanti menjadi platform layanan keuangan dan pembayaran yang lebih luas.

Namun, rencana tersebut agak digagalkan oleh Apple, karena sebagian besar pelanggan Twitter mendaftar melalui aplikasi iPhone-nya. Sementara, Apple tidak membagikan data pengguna, seperti kartu kredit dan rincian keuangan lainnya, kepada pembuat aplikasi.

Setelah mengetahui hal itu Musk menginstruksikan kepada Yoel Roth, mantan kepala kepercayaan dan keamanan Twitter, untuk menelepon Apple dan meminta mereka memberikan data yang dibutuhkan. Namun, Roth, menolak permintaan mustahil itu.

Klik DI SINI untuk melanjutkan membaca, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Resep Lemper Ayam Serundeng, Jajanan Tradisional Favorit Banyak Orang

Resep Lemper Ayam Serundeng, Jajanan Tradisional Favorit Banyak Orang

Bunga Bangkai Raflesia Arnoldi Masuk Daftar Tanaman Terancam Punah

Bunga Bangkai Rafflesia Arnoldi Masuk Daftar Tanaman Terancam Punah