CakapCakap – Cakap People! Gaya Tumuli (Kuburan Gaya), tujuh kumpulan makam Kerajaan Gaya kuno Korea (42-562), dimasukkan dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Keputusan tersebut diambil dalam sidang ke-45 Komite Warisan Dunia yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, pekan lalu.
Tujuh cluster kuburan yang terdaftar adalah: Gimhae Daeseong-dong Tumuli, Haman Marisan Tumuli, Changnyeong Gyo-dong dan Songhyeon-dong Tumuli, Goseong Songhak-dong Tumuli, Hapcheon Okjeon Tumuli, semuanya berlokasi di Provinsi Gyeongsang Selatan. Adapun Goryeong Jisan-dong Tumuli di Provinsi Gyeongsang Utara; dan Namwon Yugok-ri dan Durak-ri Tumuli di Provinsi Jeolla Utara.
Dibandingkan dengan Sungai Han atau Kota Seoul, atraksi wisata ini kurang dikenal. Tapi tempat ini telah lama menarik minat para arkeolog, sejarawan, dan pelancong yang tidak biasa. Ini mungkin terlihata hanya gundukan kuburan, tetapi ini merupakan tontonan yang menawan dan memberikan gambaran sekilas tentang adat istiadat penguburan kuno dan unik.
Sejarah Kerajaan Gaya
Kerajaan Gaya adalah negara Korea kuno yang berdiri antara abad ke-1 dan ke-6. Kerajaan itu dihuni masyarakat yang kompleks dengan banyak kepala suku. Lokasi geografisnya memfasilitasi pertukaran perdagangan dan budaya dengan negara tetangga seperti Silla dan Jepang.
Gundukan kuburan
Kuburan ini pada dasarnya adalah gundukan tanah, mulai dari bukit kecil hingga bukit besar yang megah. Gundukan tersebut menutupi lanskap Provinsi Gyeongsang Selatan dan menurut sejarawan, ada sekitar 1.500 Gaya Tumuli di wilayah ini saja.
Pembangunan gundukan ini menunjukkan betapa majunya masyarakat Gaya bertahun-tahun yang lalu. Banyak di antaranya yang terpelihara dengan baik, dan beberapa bahkan memiliki banyak ruang. Ukuran gundukan ini juga bervariasi, yang menunjukkan adanya masyarakat hierarkis dengan tingkat status yang berbeda-beda
Yang lebih menakjubkan adalah kenyataan bahwa di dalam gundukan tersebut ditemukan berbagai macam artefak seperti tembikar, senjata perunggu, manik-manik kaca, dan perhiasan.
Meskipun telah dilakukan penelitian dan penggalian selama bertahun-tahun, banyak misteri Gaya Tumuli yang masih belum terjawab.
Jadi, jika suatu saat mengunjungi Korea, Gaya Tumuli bisa jadi salah satu pilihan tempat yang harus didatangi.
TIMES OF INDIA | KOREA HERALD | TEMPO