in

4 Trend Ini Akan Mengubah Dunia Di Tahun 2030

Cakap People sukai atau tidak, dunia mengalami banyak perubahan selama satu dekade terakhir. Tidak usah jauh-jauh, bro, teknologi ponsel yang kamu gunakan saja sudah banyak berubah. Istilah ponsel sendiri sudah jarang digunakan, dan kebanyakan menggunakan istilah smartphone alias ponsel cerdas sebagai gantinya. Ponsel identik dengan feature phone, sebuah telepon sederhana yang hanya menawarkan komunikasi yang lebih mobile. Sementara smartphone dirancang sedemikian rupa untuk menunjang produktifitas penggunanya serta mengubah segelintir cara kita menikmati hidup, mulai dari berinteraksi secara sosial hingga bermain game.

Menilik dari perubahan yang terjadi tersebut, banyak para peneliti sosial dan institusi pemerintahan yang memprediksi bakalan ada perubahan besar di seluruh dunia pada tahun 2030. Apa yang bakalan terjadi di tahun itu masih belum bisa dinalar, sebagaimana kita menalar apa yang terjadi sekarang 20 tahun lalu. Meski begitu, prediksi tersebut punya landasan teoretis maupun praktis yang kuat. Benar-benar punya dasar, tidak seperti ahli nujum yang memprediksi berdasarkan bisikan yang entah berasal dari mana sumbernya. Kesemua prediksi ini nantinya akan mempengaruhi cara kita menjalani hidup di berbagai sektor, mulai dari masyarakat, kesehatan, pemerintahan dan bahkan sumber daya alam.

1. Bergabungnya kekuatan dunia

Pemersatu bangsa via Tech in Asia.

Nantinya, di tahun 2030, negara-negara berkembang di Asia, khususnya Asia Tenggara, bakal menjadi sosok yang diperhitungkan oleh dunia ketimbang negara-negara yang ada di Amerika Utara dan negara-negara di Eropa. Cina, misalnya, diperkirakan bakal menjadi negara dengan tingkat perekonomian terbesar, mengalahkan Amerika Serikat jauh hari sebelum tahun 2030. Tak pelak lagi, perekonomian global saat itu akan ditentukan oleh seberapa baik kondisi negara-negara berkembang ini. Negara Barat bakalan lewat, tidak diperhitungkan. Dengan kata lain, prediksi ini mengatakan kalau memiliki uang paling banyak atau penduduk banyak tidak menjamin suatu negara kuat dan punya daya saing kalau negara lain memiliki akses ke data dan sumber daya alam.

2. Perubahan pola demografi

Demografi akan berubah via Medium.

Kita bisa melihatnya dari sekarang dimana orang tua berada dalam jumlah banyak berkat teknologi kesehatan yang membaik, banyak pasangan muda yang mandul, serta tingginya laju urbanisasi. Ini akan terus terjadi hingga tahun 2030 dan bakal mengubah wajah dunia saat itu. Diperkirakan pada tahun 2030 total penduduk dunia mencapai 8,3 miliar orang. Saat itu peradaban manusia akan menjadi makin tua dan orang lebih banyak yang menetap di kawasan perkotaan. Infrastruktur bakalan membaik namun tingkat inovasi dan berbagai hal yang ada kaitannya dengan produktifitas akan menurun seiring dengan berkurangnya populasi pekerja berusia muda. Yang paling menderita nantinya adalah negara yang porsi penduduknya didominasi oleh orang tua karena kerepotan harus menyesuaikan standar hidup.

3. Kebutuhan akan makanan, air, dan energi akan meningkat

Semua kebutuhan akan meningkat via Ensia.

Nanti, di tahun 2030, sebagaimana saat ini, yang paling banyak menguras sumber daya adalah golongan kelas menengah. Tuntutan kelompok ini akan membuat orang kelabakan karena menyebabkan peningkatan kebutuhan makanan hingga 35 persen, air sebesar 40 persen dan energi sebesar 50 persen. Buat kamu yang mengharapkan tinggal di Singapura, sebaiknya mengurungkan niat. Negara yang memiliki pola cuaca ekstrim sebagaimana Singapura akan menjadi semakin parah kondisinya karena pengaruh perubahan iklim. Sementara itu, wilayah kering nan tandus seperti Afrika Utara dan Barat Daya Amerika Serikat akan merasakan pengaruh menurunnya tingkat curah hujan. Yang menjadi pekerjaan rumah utama saat ini adalah penyediaan energi guna mengatasi kelangkaan energi di tahun 2030. Tak mengherankan jika penelitian dan kajian terhadap penggunaan panel surya dan angin sebagai penyedia energi listrik primer tengah digalakkan.

4. Pemberdayaan masyarakat oleh individu

Pemberdayaan Individu via Frotunedotcom.

Selama kurang lebih 15 hingga 20 tahun ke depan, kelompok seperti World Health Organization dan Bill and Melinda Gates Foundation akan terus berusaha keras mengangkat manusia dari jurang kemiskinan. Kapan mereka berhenti membantu orang lain dan memberdayakan masyarakat? Ya, kurang lebih hingga populasi orang miskin di dunia ini nyaris 0 (nol). Kelompok kaya semacam ini akan terus berupaya menghasilkan jutaan orang lagi yang nantinya akan memperkuat proses pemberdayaan ini sendiri seraya membantu peningkatan perekonomian lokal dan nasional. Hanya saja, kelompok-kelompok yang baru tercerahkan ini cenderung punya akses lebih dekat ke persenjataan mematikan dan jaringan yang lebih kuat lagi yang berupaya keras memonopoli negara mereka sendiri.

So, gimana persiapanmu menyambut 2030? [ED/RM]

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

3 Air Terjun Tersembunyi di Kabupaten Maros, Yuk Sambangi!

Kenalan Dengan Deasy Ursula Palit, Duta Sulsel yang Imut