in

Pil KB untuk Pria? Serius Ada Lho!

Mungkin ini kabar baik di mata kaum Hawa karena mereka tak lagi harus menjadi pihak yang bertindak sebagai akseptor KB (Keluarga Berencana) karena laki-laki bisa menggantikan posisi mereka sekarang. Ya, hasil kajian medis terkini di dunia hormon berhasil menemukan terobosan baru berupa pil KB untuk pria! Meski belum teruji secara keseluruhan, pil KB ini aman digunakan setiap harinya selama sebulan. Kamu berminat, gaes?

Cara kerja pil ini kurang lebih sama dengan pil serupa yang dikonsumsi kaum Hawa. Alat kontrasepsi ini digunakan dengan cara diminum. Kandungan obat di dalamnya dinamakan dengan dimethandrolone undecanoate (DMAU) yang cara kerjanya mengkombinasikan aktifitas androgen (hormon pria) seperti testosteron dan progestin, dan harus dikonsumsi sekali dalam sehari.

Stephanie Page, salah seorang peneliti dari University of Washington, mengatakan kalau DMAU ini merupakan terobosan besar di bidang kontrasepsi oral khusus pria. Sebelumnya langkah ini dibuat, para peneliti ini melakukan riset akan jenis kontrasepsi yang dikehendaki oleh pria. Rata-rata lebih suka menenggak pil KB ketimbang harus disuntik atau menggunakan topical gel, yang sama-sama tengah dalam masa pengembangan.

Langkah ini jauh lebih baik karena DMAU mengandung undecanoate yang merupakan asam lemak rantai-panjang yang mampu mencegah terjadinya peradangan hati yang dikhawatirkan muncul seiring dengan penggunaan pil KB khusus pria. Penelitian ini sendiri dilakukan di University of Washington Medical Center dan di Harbor-UCLA Medical Center di Torrance, California.

Para peneliti ini menguji DMAU dengan tiga dosis yang berbeda – yakni 100 mg, 200 mg dan 400 mg – dan juga dua formulasi yang berbeda di dalam kapsulnya – entah menggunakan minyak jarak atau serbuk. Ada 100 pria dewasa sehat dengan rentang usia 18 hingga 50 tahun yang terlibat di sini. Mereka semua diminta meminum DMAU bersama dengan makanan agar diperoleh hasil paling efektif.

Pil KB untuk pria via https://abm-website-assets.s3.amazonaws.com/dddmag.com/s3fs-public/embedded_image/2018/03/shutterstock_430882042.jpg

Ternyata, pada dosis DMAU tertinggi, yakni 400 mg, ditemukan adanya ‘jejak’ tekanan pada kadar testosteron mereka dan juga dua hormon yang dibutuhkan untuk produksi sperma. Sementara itu, pada dosis DMAU terendah diketahui adanya konsistensi dengan kontrasepsi pria yang dilakukan dalam jangka waktu lama. Dari hasil ini diketahui bahwa meskipun para responden memiliki kadar testosteron yang rendah, beberapa di antara mereka (dalam jumlah sedikit) memperlihatkan gejala yang sama dengan penurunan atau kelebihan testosteron.

Hal ini tentu mengejutkan para peneliti ini, yang menyangka bahwa penggunaan DMAU dosis tinggi bakal mengganyang semua tahapan menuju terbentuknya sperma. Meski belum sepenuhnya sukses, Page dkk sudah berhasil menemukan permasalahan yang menghadang dibuatnya DMAU yang bakal sukses menghambat produksi sperma secara total.

Obat ini memang tidak manjur untuk segelintir orang, sebagaimana alat kontrasepsi yang seringkali gagal menjalankan fungsinya; sesuatu hal yang normal. Apapun itu, DMAU sukses dan layak disebut pil KB untuk pria. Kalau kamu tertarik, kamu bisa mengkonsumsinya sembari menunggu DMAU keluaran terbaru.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Medsos dan Notifikasi Merusak Konsentrasimu? Begini Trik Mengatasinya

Nyeleneh, Jepang Luncurkan Masker Mata Berbentuk Bra