CakapCakap – Cakap People! Setiap tombol lift memiliki fungsinya masing-masing. Lift menjadi salah satu teknologi canggih yang terus berkembang untuk dimanfaatkan manusia. Lift memiliki berbagai jenis dan fungsi yang berbeda-berbeda, termasuk tombol di dalamnya. Salah satunya seperti lift di restoran atau hotel yang memiliki fungsi berbeda.
Aktivitas hotel dan restoran memerlukan pergerakan berbagai barang naik turun lantai. Inilah sebabnya mengapa hotel dan restoran memiliki beberapa lift yang memiliki fungsi berbeda selain lift penumpang biasa. Lift jenis ini umumnya dikenal sebagai lift servis.
Lift ini dipasang untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis apa pun dengan memindahkan beban dan barang berat melalui berbagai lantai dengan cepat dan mudah. Lift ini membantu mengurangi margin sampah karena barang memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk terjatuh, terpeleset, atau patah dalam proses manual saat berpindah melalui lantai.
Hal ini juga menghilangkan kebutuhan akan karyawan tambahan untuk membantu pemindahan barang sehari-hari. Hotel dan restoran merupakan ruang komersial yang melibatkan banyak pergerakan orang dan benda. Kemampuan untuk membuat proses ini lancar dan efisien akan meningkatkan produktivitas hotel atau restoran secara signifikan menggunakan berbagai fitur dalam tombol lift.
Tombol lift biasanya digunakan para penumpang untuk memilih lantai yang akan dituju, membuka, dan menutup pintu lift. Simak informasi berbagai tombol lift dan fungsinya berikut.
1. Tombol open button (buka pintu lift)
Lift biasanya dilengkapi dengan pintu otomatis yang berbasis teknologi. Tombol buka atau open digunakan untuk membuka pintu lift secara otomatis. Ketika penumpang yang ada di dalam lift dan pintu lift sedang ditutup secara otomatis, lalu masih ada penumpang di luar lift yang siap untuk masuk ke dalam lift, pintu lift bisa dibuka dengan cara menekan tombol open untuk membuka pintu lift secara otomatis.
Ketika pintu lift benar-benar ditutup dan lift belum mulai menjalankan, menekan tombol pembuka pintu juga dapat mengaktifkan pintu lift untuk secara otomatis membuka lagi.
Semua opsi yang tersedia bagi pengguna harus terlihat dan mereka perlu mengetahui cara memilihnya, yang berarti tombol angkat harus diberi label yang jelas sesuai fungsinya.
Tombol yang paling umum digunakan, seperti lantai tempat pintu keluar berada, dapat dibuat lebih terlihat dengan menyertakan tombol yang lebih besar atau label yang lebih tebal. Ini berarti orang akan tahu persis apa yang harus ditekan dalam waktu singkat.
Namun, penting untuk memastikan bahwa tombol dalam lift juga jelas bagi pengguna dengan masalah penglihatan. Pelabelan visual tidak akan berguna bagi penyandang tunanetra, misalnya, namun memastikan bahwa setiap tombol dilengkapi terjemahan Braille akan memungkinkan mereka memastikan pilihan yang berbeda dan menggunakan lift tanpa bantuan apa pun. Demikian pula, tombol tidak boleh terlalu tinggi, atau pengguna kursi roda tidak akan dapat melihat atau mengaksesnya.
2. Tombol close button (tutup pintu lift)
Tombol close button atau tombol tutup pintu lift digunakan untuk menutup pintu lift secara otomatis. Ketika semua penumpang sepenuhnya masuk ke dalam lift dan lift light curtain atau sensor pintu tidak diblokir/terhalang, pintu lift akan ditutup secara otomatis setelah jangka waktu yang telah ditetapkan.
Lalu, untuk meningkatkan efisiensi penggunaan lift, penumpang dapat secara langsung menutup pintu lift dengan menekan tombol tutup pintu.
Bangunan yang memiliki lift juga harus memperhatikan kenyamanan para penumpang. Pada lift, tombol lantai harus naik dari bawah ke atas, bukan diletakkan dari kiri ke kanan. Hal ini karena desainnya kemudian akan meniru cara lantai bangunan ditinggikan, sehingga memudahkan pengguna menemukan tombol yang diperlukan, mereka akan melihat ke atas jika ingin naik, dan ke bawah jika ingin turun.
3. Tombol pilihan lantai (angka)
Tombol angka untuk memilih lantai tujuan dapat digunakan pengunjung sesuai kebutuhan. Saat pengunjung memasuki lift, maka harus menekan tombol lantai tujuan untuk memilih lantai.
Lampu pada tombol akan menyala untuk menunjukkan bahwa lantai yang akan dituju telah terdaftar dan segera dituju. Setelah lift menutup pintu, maka lift akan beroperasi dan berhenti dalam urutan lantai yang telah dipilih.
4. Tombol alarm (tanda bahaya)
Tombol alarm dalam lift digunakan untuk penumpang yang terjebak di lift. Tombol tersebut berfungsi sebagai pemanggil atau tanda bahaya yang ditujukan untuk operator atau penjaga ruang mesin. Para penumpang dapat menekan tombol tersebut untuk mendapatkan penyelamatan tepat pada waktunya.
5. Tombol interkom (pemanggil)
Saat penumpang terjebak dalam lift, mereka bisa berbicara dengan petugas mesin atau operator dengan menekan tombol interkom.
Setelah tombol interkom ditekan sekali, maka pihak terkait akan terhubung dengan perangkat interkom, maka percakapan jarak jauh bisa dilakukan. Lalu, saat panggilan mengalami gangguan, penumpang dapat menekan tombol lagi untuk melanjutkan permintaan.
6. Tombol api
Beberapa lift memiliki tombol api. Tombol ini akan membantu jika terjadi kebakaran, beberapa sistem dalam tombol lift memiliki mode layanan kebakaran yang terhubung ke sistem alarm kebakaran.