CakapCakap – Cakap People! Seorang wanita berusia 29 tahun asal Amerika Serikat bernama Maggie Tretton terpaksa harus hidup tanpa lubang anus lantaran penyakit radang usus kronis yang dideritanya.
Dikutip dari Daily Mail, Tretton terpaksa ‘menutup’ lubang anusnya karena ia mengidap penyakit Crohn sejak usia belia. Saat itu, kondisi Tretton di usia 16 tahun sempat memburuk dan membuatnya harus operasi kolostomi untuk membuat saluran pembuangan baru melalui perutnya.
Namun, penderitaan Tretton rupanya tak berakhir sampai di situ saja. Pasalnya, Tretton masih merasakan sakit dan nyeri di sekitar anusnya sepuluh tahun selang operasi tersebut.
Usut punya usut, saluran usus dan rektumnya terkena imbas akibat penyakit Crohn yang telah menggerogotinya.
Karena itu, Tretton akhirnya memberanikan diri untuk kembali ke meja operasi. Ia lantas ingin benar-benar mengakhiri penderitaannya dengan menjalani proktokolektomi, yakni prosedur pengangkatan usus besar dan rektum. Pada operasi tersebut, anus Tretton harus mendapatkan jahitan alias ‘ditutup’ agar kotoran dapat dialihkan ke saluran yang baru.
“Sekarang permanen, tidak ada jalan kembali. Tapi aku tidak pernah sekalipun menyesal karena aku tahu seberapa parah kerusakan pada area itu,” ujar Tretton
Pasca-operasi tersebut, Tretton akhirnya mengaku masih bisa hidup normal meski berbeda dengan orang pada umumnya. Meski begitu, Tretton harus buang air menggunakan kantong kolostomi yang 24 jam terpasang di perutnya.
“Aku tahu apa yang mungkin kalian pikirkan, ‘Anusmu dihilangkan. Tidak mungkin kamu bisa terlihat normal’. Tapi ia terlihat hampir seperti orang sehat pada umumnya,” ucapnya.
“Satu-satunya hal yang berbeda adalah tidak ada lagi lubang di sana. Tidak ada bukaan, betul-betul terlihat seperti ada lubang yang hilang,” sambungnya.
Sebagai informasi, Tretton mengalami penyakit radang usus berat yang dalam dunia medis disebut sebagai Crohn’s disease Fdyg. Penyakit Crohn ini adalah penyakit radang kronis pada saluran pencernaan yang dapat terjadi mulai dari mulut sampai dengan anus, namun paling sering terjadi pada usus halus dan usus besar.
Gejalanya meliputi sakit perut dan diare, terkadang berdarah, serta penurunan berat badan. Orang dengan penyakit Crohn dapat memiliki gejala yang parah diikuti oleh periode tanpa gejala yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu atau bertahun-tahun.
Gejala-gejalanya tergantung pada di mana penyakit itu terjadi dan seberapa parah dengan tanda-tanda seperti diare kronis, sering berdarah dan mengandung lendir atau nanah, penurunan berat badan, demam, nyeri dan nyeri perut, perasaan massa atau penuh di perut dan pendarahan dubur.
Crohn’s disease atau penyakit Crohn merupakan penyakit yang terjadi dalam jangka panjang (kronis). Penyakit Chron merupakan salah satu jenis dari IBD (Inflammatory bowel disease), yakni penyakit pada saluran pencernaan yang membutuhkan perhatian ekstra.
IBD adalah kondisi yang bisa memicu munculnya rasa sakit dan kram di perut serta mengganggu proses pengolahan makanan menjadi energi. Ketika terdiagnosis mengalami penyakit radang usus ini, seseorang bisa jadi membutuhkan perawatan dalam jangka panjang.