CakapCakap – Cakap People! Mari mengenal Oppenheimer, yang merupakan ilmuwan pembuat bom atom untuk Hiroshima dan Nagasaki, Jepang. Pembahasan ini meliputi awal mula mengenai pembuatan nuklir yang terjadi pada tahun 1939.
Seperti diketahui, Amerika Serikat menjadi negara menciptakan nuklir melalui sebuah proyek bernama The Manhattan Project di Los Alamos, New Mexico.
Uji coba pertama senjata ini berlangsung di gurun Alamogordo pada 16 Juli 1945. Dan kurang dari sebulan, dua buah bom atom meledak di Jepang. Tepatnya di kota Hiroshima dan Nagasaki pada 6 dan 9 Agustus 1945 dan mengakhiri Perang Dunia II. Dari situlah muncul nama Oppenheimer.
Mengenal Oppenheimer, ilmuwan pembuat bom atom untuk Hiroshima dan Nagasaki
Dia seorang ilmuwan fisika yang berhasil menjadi kepala laboratorium The Manhattan Project sekaligus menemukan bom atom. Berkat hal ini pula dirinya disebut sebagai “Father of Atomic Bomb”.
Dilansir Atomic Archive, Julius Robert Oppenheimer lahir di New York City, 22 April 1904. Ayahnya adalah seorang penjual tekstil Jerman kaya raya, sedangkan ibunya adalah seorang seniman keturunan yahudi.
Oppenheimer adalah lulusan Ethical Culture Society School yang kemudian masuk ke Harvard pada 1922. Pada mulanya, Oppenheimer tertarik dengan kimia sebelum akhirnya beralih ke fisika.
Dia lulus pada 1925 dan segara bekerja dibawah JJ Thomson di Laboratorium Cavendish, Universitas Cambridge, Inggris. Setahun berselang, dirinya dibawah Max Born belajar di Universitas Gottingen dan meraih gelar Ph.D di usia 22 tahun serta menerbitkan banyak kontribusi penting untuk teori kuantum yang baru dikembangkan.
Salah satunya adalah Born-Oppenheimer, yakni pemisahan gerak nuklir dari gerak elektron dalam perlakuan matematis molekul.
Pada 1927, Oppenheimer kembali ke Harvard dan berlanjut ke Institut Teknologi California di tahun berikutnya. Dan selama lebih dari 13 tahun, Oppenheimer senantiasa bolak-balik menuju kedua universitas ini hingga menjadi seorang ilmuwan yang menemukan berbagai teori fisika termasuk teori lubang hitam pada 1930 an.
Oppenheimer menikah dengan Katherine pada November 1940 dan memiliki anak pertama bernama Peter di tahun berikutnya. Anak keduanya lahir pada 1944 yang kemudian diberi nama Toni.
Pada awal Perang Dunia II, Oppenheimer terlibat dalam pengembangan proyek bom atom. Pada awalnya, Oppenheimer berperan dalam perhitungan neutron. Hingga pada akhirnya ia ditunjuk sebagai direktur ilmiah Proyek Manhattan sejak Juni 1942.