CakapCakap – Cakap People! Terdapat sejumlah alasan mengapa seseorang punya trust issue dan ini bisa dialami oleh siapa saja. Hal ini dikarenakan adanya rasa kurang percaya pada orang lain muncul secara terus menerus. Lalu menghambat kehidupan sehari-hari membuat kamu harus wasapada. Kondisi tersebut menjadi salah satu tanda bahwa mengalami trust issue.
Lantas, apa penyebab seseorang bisa punya trust issue dan apa penjelasannya?
Apa Itu Trust Issue?
Dilansir Webmd, trust issue mengacu pada masalah atau kesulitan dalam mempercayai orang lain atau mungkin memiliki kecenderungan untuk meragukan niat atau kejujuran orang lain, bahkan tanpa alasan jelas. Mereka dapat merasa sulit untuk membuka diri, membagikan informasi pribadi, mudah curiga, atau menyerahkan diri sepenuhnya dalam hubungan.
Dalam beberapa kasus, trust issue bisa mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk hubungan pribadi, persahabatan, atau hubungan profesional. Mereka mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membangun kepercayaan, atau mungkin melibatkan sikap yang lebih skeptis atau curiga terhadap niat orang lain.
Apa penyebabnya?
1. Trauma Masa Lalu
Pengalaman traumatis seperti pengkhianatan, penipuan, atau penghianatan emosional dalam hubungan masa lalu dapat membuat seseorang mengalami trust issue di masa depan.
Trauma tersebut menciptakan ketidakpercayaan yang mendalam dan mempengaruhi cara seseorang memandang hubungan dan orang lain. Serta berdampak pada kesehatan mental seseorang.
Berdasarkan penelitian dari tahun 2020 mencatat bahwa seorang profesional kesehatan mental harus membangun kepercayaan dengan orang yang mengalami trauma agar mendapatkan hubungan yang dapat mereka percaya.
2. Ada Kekerasan
Dalam sebuah studi pada 2021, seorang anak mengalami penganiayaan di masa kecilnya bisa mengalami trauma.
Bahkan penganiayaan di masa anak-anak yang lebih ekstrem dapat membuat rasa tidak percaya lebih resisten untuk diubah dengan hal-hal positif.
3. Pengkhianatan
Pengkhianatan yang dilakuakn oleh orang terdekat sangat bisa menghancurkan rasa kepercayaan dalam suatu hubungan. Kebanyakan kasus ini terjadi karena adanya tindakan perselingkuhan.
Selain itu, pengkhianatan yang dilakuakn oleh keluarga dan teman seperti tindakan pencurian atau sabotase juga dapat meninggalkan trauma tersendiri.
4. Pola Pengasuhan Buruk
Pola pengasuhan yang tidak konsisten, kurangnya perhatian atau perawatan, atau pengalaman kehilangan penting di masa kecil dapat mempengaruhi perkembangan kepercayaan seseorang. Jika seseorang tidak merasa aman atau tidak memiliki pengalaman positif dalam membangun hubungan yang sehat, mereka mungkin mengembangkan trust issue di kemudian hari.
5. Gangguan Mental
Beberapa gangguan mental seperti gangguan kecemasan, gangguan kepribadian, atau depresi dapat mempengaruhi cara seseorang mempercayai orang lain. Gangguan tersebut dapat menciptakan kecenderungan untuk mempersepsikan ancaman atau pengkhianatan di sekitar mereka, meskipun mungkin tidak ada dasar yang konkret untuk ketidakpercayaan tersebut.