CakapCakap – Cakap People! Banyaknya varian mesin cuci kadang malah membuat sulit dalam menentukan pilihan. Selain faktor harga, fitur, dan perawatan, model front atau top loader juga berperan sebagai bahan pertimbangan. Di antara mesin cuci bukaan atas dan ada bukaan depan tersebut, mana yang lebih awet?
Tak sedikit yang bingung untuk memilih mesin cuci front loader yang merupakan mesin cuci bukaan depan atau top loader mesin cuci bukaan atas. Para calon pembeli biasanya akan bertanya mana yang lebih baik.
Nah untuk menentukan mana yang lebih unggul, penting untuk lebih dahulu mengetahui karakteristik keduanya. Berikut adalah penjelasan lengkap terkait mesin cuci front loader dan top loader, melansir berbagai sumber.
Mesin cuci front loader
Mesin cuci front loader dirancang dengan pintu muatan berada di bagian depan. Mereka menggunakan drum yang diletakan secara horizontal untuk memutar pakaian dengan bantuan air.
Dengan tata letak ini, pakaian dapat dibersihkan dengan sedikit agitasi tanpa harus terendam air seluruhnya. Mesin cuci jenis ini biasanya adalah mesin cuci kelas atas atau flagship.
Dari segi efisiensi energi, mesin cuci front loader menggunakan lebih sedikit air ketika beroperasi. Biasanya air hanya diisi sebagian saja asal cukup untuk membasahi seluruh pakaian.
Kebanyakan mesin cuci front loader juga memiliki kapasitas drum yang lebih besar. Dengan begitu para pengguna bisa mencuci pakaian lebih banyak sehingga lebih sedikit juga waktu mencuci.
Tapi sayangnya mencuci di mesin cuci front loader cenderung lebih lambat karena siklus pencuciannya yang lebih kompleks. Jadi ini bukan pilihan yang tepat bagi yang menginginkan pencucian cepat.
Selain itu, dengan mesin penggerak yang memiliki kecepatan putaran yang lebih tinggi, sekitar 1500 RPM (putaran per menit). Mesin cuci ini juga memiliki harga yang lebih mahal.
Mesin cuci top loader
Seperti namanya, mesin cuci top loader memiliki pintu muatan di bagian atas, artinya pakaian dimasukkan melalui bagian atas mesin. Dengan begitu pengguna tidak perlu membungkuk untuk memasukan pakaian.
Dengan posisi pintu di bagian atas, mesin cuci top loader juga memungkinkan pengguna menambahkan pakaian kotor saat mesin sudah berjalan. Jadi proses pencucian juga bisa jadi lebih cepat.
Meski demikian, mesin cuci jenis ini menggunakan lebih banyak air daripada mesin cuci front loader. Selain itu kapasitas drum pencucian juga jauh jauh lebih kecil sehingga cukup merepotkan jika mencuci dalam jumlah banyak.
Dengan mesin cuci top loader, pakaian juga cenderung menggumpal selama gerakan pencucian, sehingga tidak efektif saat mencuci barang yang lebih besar seperti mantel musim dingin dan bantal.
Biasanya mesin cuci jenis top loader datang dari kelas entry dan medium level yang memiliki putaran mesin di angka 600 RPM. Jadi, meskipun secara kemampuan lebih minim, harganya jauh lebih murah.
Kesimpulannya adalah semua mesin cuci sebenarnya dirancang dengan kelebihannya masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana calon pembeli menyesuaikan dengan kebutuhan sehingga ragam keunggulannya bisa dinikmati dengan maksimal.