CakapCakap – Cakap People! Pertandingan final Liga Champions musim 2022-23 akan mempertemukan tim jawara Liga Inggris, Manchester City, dengan klub raksasa Italia, Inter Milan. Kedua tim akan berebut gelar juara di Stadion Ataturk Olympic, Istanbul, Turki, Minggu dinihari, 11 Juni 2023.
Manchester City tengah menginca treble. Mereka mengejar gelar ketiganya musim ini di Liga Champions musim ini, untuk melengkali gelar juara Liga Inggris dan Piala FA.
Final kali ini berpotensi menjadi laga yang menarik. Manchester City lebih diunggulkan karena performanya di pentas domestik. Namun, Inter Milan juga memiliki modal untuk membuat kejutan.
Seberapa menarik laga nanti, masih harus ditunggu. Namun, dalam sejarah final Liga Champions kerap muncul laga-laga menari, dramatis, dan kemudian dilabeli sebagai laga klasik karena aspek-aspek tersebut.
Inilah tujuh final Liga Champions terbaik, seperti dikutip dari laman resmi UEFA:
1. AC Milan 4-0 Barcelona (1994)
Pelatih AC Milan kala itu, Fabio Capello, mengantar timnya menang telak atas Barcelona pada final Liga Champions 1993-1994. Ia kemudian berkomentar, “Ini adalah kesempurnaan.”
Barcelona saat ini diunggulkan. Mereka dilatih Johan Cruyff sosok pengsung tiki-taka yang kemudian menjadi ciri khas klub. Namun, AC Milan secara mengejutkan mampi melibas Barcelona dengan skor 4-0. Kemenangan itu diraih berkat brace Daniele Massaro, serta tambahan gol dari Dejan Savicevic dan Marcel Desailly.
2. Manchester United 2-1 Bayern Munchen (1999)
Laga ini akan dikenang sebagai salah satu yang terbaik dan paling dramatis dalam sejarah Liga Champions. Manchester United melakukan comeback dan membuat Sir Alex Ferguson mengaku tak bisa berkata-kata.
“Saya belum mengatakan apapun kepada para pemain saya, saya hanya memeluk dan menciumi mereka, liur saya mengenai mereka semua,” ujar Sir Alex Ferguson setelah laga selesai.
Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer menentukan kemenangan dramatis Manchester United atas Bayern Munchen pada masa injury time babak kedua.
Pertandingan final Liga Champions musim 2022-23 akan mempertemukan tim jawara Liga Inggris, Manchester City, dengan klub raksasa Italia, Inter Milan. Kedua tim akan berebut gelar juara di Stadion Ataturk Olympic, Istanbul, Turki, Minggu dinihari, 11 Juni 2023.
Manchester City tengah menginca treble. Mereka mengejar gelar ketiganya musim ini di Liga Champions musim ini, untuk melengkali gelar juara Liga Inggris dan Piala FA.
Final kali ini berpotensi menjadi laga yang menarik. Manchester City lebih diunggulkan karena performanya di pentas domestik. Namun, Inter Milan juga memiliki modal untuk membuat kejutan.
Seberapa menarik laga nanti, masih harus ditunggu. Namun, dalam sejarah final Liga Champions kerap muncul laga-laga menari, dramatis, dan kemudian dilabeli sebagai laga klasik karena aspek-aspek tersebut.
3. Liverpool 3-3 AC Milan (2005)
“Keajaiban Istambul”, menjadi sebutan untuk laga yang sangat menegangkan dan dramatis, di mana Liverpool tertinggal tiga gol lebih dulu dari AC Milan.
Liverpool kemudian mampu menyamakan kedudukan, dan akhirnya mengalahkan AC Milan melalui adu penalti dengan skor 3-2.
4. Manchester United 1-1 Chelsea (2008)
Laga ini juga akan selalu dikenang, terutama untuk Cristiano Ronaldo yang mampu membobol gawang Chelsea, tetapi gagal mencetak gol untuk Manchester United di babak adu penalti.
“Saya bermain bagus dalam pertandingan, mencetak gol, dan kemudian gagal mengeksekusi penalti (dalam adu penalti),” ujar Cristiano Ronaldo setelah laga Manchester United vs Chelsea.
Hal lain yang dikenang adalah momen John Terry terpeleset dan saat Edwin van der Sar menepis sepakan penalti Nicolas Anelka.
5. Barcelona 2-0 Manchester United (2009)
Manchester United kembali melaju ke babak final, kali ini lawan mereka adalah raksasa Spanyol yang sedang bangkit, Barcelona.
Manchester United tak berdaya dan akhirnya kalah 0-2 dari Barcelona berkat gol Samuel Eto’o (10′) dan Lionel Messi (70′).
6. Chelsea 1-1 Bayern Munchen (2012)
Chelsea berambisi menngunci gelar juara Liga Champions pertama mereka, tetapi tujuan mereka hampir digagalkan saat Thomas Muller mencetak gol di menit ke-83, sebelum Didier Drogba menyamakan kedudukan lima menit kemudian.
Beyern Munchen mendapat kesempatan penalti pada babak tambahan tetapi Arjen Robben yang menjadi eksekutor gagal melakukan tugasnya.
Laga dilanjutkan ke babak adu penalti, dan Chelsea akhirnya menjadi juara setelah menang 4-3 atas Bayern Munchen.
7. Real Madrid 4-1 Atletico Madrid (2014)
Pada laga final kali ini, Atletico Madrid kehilangan trofi Liga Champions yang hampir mereka genggam setelah Real Madrid mampu bangkit di menit-menit terakhir.
Sundulan Sergio Ramos pada akhir babak kedua membuat keunggulan Atletico Madrid yang sebelumnya dicetak Diego Godin menjadi buyar.
Pada babak tambahan, Gareth Bale, Marcelo, dan Cristiano Ronaldo membuat gol tambahan, Real Madrid pun menang 4-1 atas Atletico Madrid.