CakapCakap – Cakap People! Di Indonesia, masih ditemukan praktik menggembala hewan ternak di tempat pembuangan sampah. Para hewan ternak ini mengonsumsi sisa makanan, sisa buah-buahan, dan sisa sayuran yang bercampur dengan gunungan sampah plastik. Lantas, apa risiko mengonsumsi hewan ternak pemakan sampah tersebut?
Sementara, apa yang dikonsumsi hewan ternak akan berpotensi menimbulkan dampak bagi manusia yang memakan dagingnya. Terlebih, menjelang pelaksanaan Idul Adha seperti saat ini di mana jumlah konsumsi hewan ternak seperti kambing dan sapi meningkat.
Mengandung timbal
Mengutip dari Jurnal Analis Dampak Penggembalaan Sapi di TPA (Studi Kasus di TPA Piyungan Yogjakarta) oleh Sri Wahyono, menyebutkan bahwa sapi-sapi yang diternak di TPA mengandung unsur-unsur berbahaya. Unsur tersebut dapat berupa logam berat yang kemudian terakumulasi pada organ atau jaringan tubuh sapi. Jika dikonsumsi berbahaya bagi kesehatan manusia.
Dikutip dari mongabay.co.id, dalam penilitian yang dilakukan oleh Pranoto, pengajar Fakultas MIPA Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menyebutkan mengonsumsi daging sapi pemakan sampah dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan jangka panjang mengakibatkan kanker, penuaan dini, dan menurunkan daya tahan tubuh.
Mengutip dari ugm.ac.id, selain terkontaminasi logam berat, sapi pemakan sampah berisiko terkena penyakit infeksi bakteri dan virus. Dosen Fakultas Peternakan UGM, Edi Suryanto mengingatkan agar masyarakat tidak membeli hewan ternak yang dipelihara dari lingkungan sampah dikarenakan kemungkinan besar terkontaminasi berbagai macam penyakit.