CakapCakap – Cakap People! Kisah pilu legenda Arema Kurnia Meiga Hermansyah kini menjadi perhatian. Mantan kiper andalan Timnas Indonesia ini terpaksa menjual semua medali miliknya untuk biaya pengobatan karena sakit mata yang diderita sejak 2017 lalu.
Sangat miris tentunya ketika melihat Kurnia yang dulu menjadi kebanggan Indonesia malah hidup susah di kemudian hari. Semestinya, Kurnia bisa mengikuti jejak atlet-atlet sepakbola lain yang sukses di dunia bisnis atau investasi di masa depan.
Setelah memperkuat Arema FC sejak 2008 silam dan mengantarkan klub bola tersebut menjadi juara Liga Indonesia, Kurnia Meiga akhirnya dipensiunkan pada 2019.
Sebelumnya, rumah milik kelahiran 1990 ini juga dikabarkan rusak karena bencana alam. Kurnia pun juga masih berjuang untuk menyelesaikan masalah huniannya.
Belajar dari kisah hidup Kurnia, pondasi keuangan merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh siapapun baik mereka yang berprofesi sebagai atlet atau karyawan sekalipun.
Karena tanpa pondasi keuangan yang baik, tabungan bisa terkuras ketika musibah datang. Dan hal itulah yang menjadi awal dari keterpurukan ekonomi pribadi.
Lantas bagaimana caranya membangun pondasi keuangan yang kuat? Berikut tahapan yang harus kamu lakukan.
1. Memiliki dana darurat sesuai dengan batas ideal
Dana darurat sejatinya adalah dana yang dipersiapkan untuk mengantisipasi segala hal mendesak, termasuk yang berkaitan dengan kehilangan penghasilan.
Sebagai seorang dengan penghasilan tidak tetap, baik itu adalah artis, musisi, pengusaha, atau pekerja lepas, jumlah dana darurat yang dibutuhkan tentu saja tidak sama dengan karyawan.
Bagi mereka yang berpenghasilan tidak tetap, sangat disarankan memiliki dana darurat setara minimal 12 kali pengeluaran bulanan. Sementara itu bagi karyawan, dana darurat ideal adalah tiga kali pengeluaran bulanan (bagi yang lajang), dan minimal enam kali pengeluaran bulanan bagi yang sudah memiliki tanggungan.
2. Asuransi kesehatan setelah punya dana darurat
Asuransi kesehatan ada dua, ada yang dari pemerintah dan ada juga yang dari pihak swasta. Ketika kamu merasa bahwa masih terlalu mahal untuk membayar premi asuransi swasta, maka asuransi dari pemerintah alias BPJS Kesehatan bisa jadi solusi.
Tujuan memiliki asuransi kesehatan tidak lain dan tidak bukan adalah agar tabungan yang kita miliki, tidak tergerus jikalau kita harus berobat karena sakit.
Biaya berobat yang mahal sejatinya tidak hanya akan menggerus tabungan melainkan juga bisa membuat kamu terpaksa menjual aset demi berobat.
3. Asuransi jiwa bila punya tanggungan
Sebagai pencari nafkah, kamu harus sadar bahwa kematian bersifat pasti dan hal itu akan menimbulkan beban finansial bagi orang-orang tercinta kamu.
Dengan adanya asuransi jiwa, akan ada uang santunan yang diterima di saat kamu kehilangan kemampuan untuk memenuhi tanggung jawab sebagai pencari nafkah. Bisa jadi karena kamu mengalami musibah cacat tetap total atau meninggal dunia.
4. Asuransi harta benda
Klik DI SINI untuk melanjutkan membaca, Cakap People!