CakapCakap – Cakap People! Sudah mandi tapi masih bau ketiak. Bisa jadi karena sejumlah penyebab, misalnya berkeringat dan mungkin mengalami penumpukan bakteri di kulit bersamaan dengan keringat. Begitu menurut dermatolog di Pusat Medis Cornell-New York Presbyterian, Marisa Garshick.
Berikut penyebab bau ketiak tak sedap meski sudah mandi, seperti dilansir Livestrong.
Salah antiperspiran
Menggunakan antiperspiran setelah keluar dari kamar mandi di pagi hari sebenarnya bukan cara paling efektif untuk mencegah keringat dan bau ketiak. Garshick mengatakan antiperspiran paling efektif digunakan pada waktu tidur karena bekerja dengan menyumbat kelenjar keringat ketiak untuk mencegah keringat keluar.
“Karena kelenjar keringat kosong di malam hari, antiperspiran dapat menyerap lebih banyak,” katanya.
Kemudian karena sebagian besar dirancang untuk bekerja selama 24 jam, antiperspiran akan terus bekerja untuk menahan keringat yang bisa menyebabkan bau ketiak, bahkan setelah orang mandi keesokan paginya.
Garshick menyarankan penggunaan antiperspiran daripada deodoran yang menutupi bau tetapi tidak benar-benar menghentikan keringat. Cara kerja deodoran berbeda dengan antiperspiran sehingga sebaiknya gunakan deodoran setelah mandi untuk membantu mencegah bau badan.
Bulu ketiak
Bulu ketiak menjebak lebih banyak keringat daripada di bagian kulit lain sehingga keringat memiliki lebih banyak waktu untuk bercampur dengan bakteri penyebab bau. Begitu menurut dermatolog Universitas North Carolina di Chapel Hill, Beth Goldstein. Dia menambahkan kulit yang tertutup rambut juga bisa lebih sulit dibersihkan.
Banyak bakteri yang sangat bau
Mandi seharusnya menghilangkan bau ketiak. Tetapi, jika itu tak terjadi maka orang mungkin berurusan dengan bakteri yang membandel. Semua orang memiliki campuran bakteri baik dan jahat yang hidup di permukaan kulit, termasuk ketiak.
Biasanya, bakteri dalam keadaan seimbang. Namun, terkadang keseimbangan bakteri bisa terganggu dan menyebabkan pertumbuhan berlebih bakteri jahat tertentu. Kondisi itu bisa membuat bau badan lebih buruk atau lebih intens.
Makanan
Makanan tertentu bisa menimbulkan bau badan yang tidak sedap. Menurut Cleveland Clinic, penyebab paling umum antara lain bawang putih, daging merah, rempah-rempah seperti jintan, makanan pedas, kafein, dan minuman berkafein.
Pengobatan baru
Ada sejumlah obat-obatan yang berpotensi menyebabkan hiperhidrosis atau keringat berlebih dan berpotensi membuat bau badan, antara lain obat untuk mengobati Alzheimer dan demensia, obat nyeri, obat untuk mengatasi depresi, kecemasan, serta OCD.
Jika curiga obat yang diminum menyebabkan peningkatan bau badan secara tiba-tiba, cobalah berkonsultasi ke dokter. Dalam beberapa kasus, dokter dapat menyarankan pasien mencoba dosis yang lebih rendah atau beralih ke obat lain. Jika tidak, beralih ke antiperspiran dengan resep dokter juga dapat membantu.
Infeksi
Bintik seperti jerawat atau nanah di ketiak sering kali bisa menjadi penyebab bau badan, terutama jika memperhatikan hanya satu ketiak yang berbau setelah mandi. Garshick mengingatkan semua orang memiliki folikel rambut kecil di ketiak dan ketika bercukur ada banyak pintu masuk untuk bakteri yang berpotensi bermasalah dan menyebabkan rambut tumbuh ke dalam. Tetapi, jika folikel rambut berisi nanah maka bisa menyebabkan infeksi.
Kondisi medis tertentu
Menurut Cleveland Clinic, kondisi atau penyakit tertentu dapat menyebabkan bau badan yang tidak sedap atau perubahan bau badan, seperti diabetes, menopause, hipertiroidisme, penyakit ginjal, liver, dan beberapa penyakit menular seperti infeksi virus atau bakteri. Beberapa dari kondisi itu, seperti menopause dan hipertiroidisme, dapat memperbanyak keringat yang menyebabkan bau tidak sedap, bahkan dengan kebersihan yang baik. Dalam kasus lain, bau badan bisa menandakan sesuatu yang tidak beres di tubuh, seperti penyakit ginjal atau liver, yang bisa menyebabkan bau badan karena penumpukan racun di tubuh.