CakapCakap – Cakap People! Serangkaian insiden penembakan massal yang terjadi belakangan ini di Amerika Serikat telah mendorong sejumlah negara untuk mengeluarkan travel warning, atau peringatan tentang kekerasan senjata bagi warganya yang hendak bepergian ke AS. Hal ini dilansir Newsweek pada Rabu, 11 Mei 2023.
Menurut Gun Violence Archive, sebuah situs web yang memantau dan mengumpulkan informasi tentang penembakan di seluruh AS, telah terjadi 21 insiden penembakan massal. Penembakan massal didefinisikan sebagai satu insiden di mana sedikitnya empat orang ditembak dan terluka atau terbunuh, selama periode 1-7 Mei 2023.
Sejak awal 2023, telah terjadi 208 penembakan massal di seluruh AS, lapor laman situs tersebut. Tahun ini, tercatat hampir 15.000 orang tewas dalam insiden terkait kekerasan senjata di AS.
“Tingginya insiden seperti ini di AS tercermin dari tingkat kewaspadaan atas kekerasan senjata di Amerika di berbagai negara, seperti Kanada, Australia, dan Inggris, yang menyebutkan kekhawatiran tersebut dalam travel warning mereka,” urai laporan itu.
Misalnya, di dalam rekomendasinya untuk para pelancong yang akan melintasi perbatasan AS, otoritas Kanada menulis tentang tingginya tingkat kepemilikan senjata api di AS, dengan mencatat bahwa “di banyak negara bagian, merupakan hal yang legal bagi warga untuk membawa senjata api secara terbuka di depan umum.”
“Kejadian penembakan massal terjadi, yang paling sering menimbulkan korban jiwa. Meski turis jarang terlibat, ada risiko berada di tempat yang salah pada waktu yang salah,” demikian pernyataan otoritas Kanada.
Negara lain yang memperingatkan warganya tentang meningkatnya kekerasan senjata di Amerika adalah Australia. Benua Kanguru itu dalam saran perjalanannya menyarankan turis melakukan tindakan pencegahan keselamatan standar ketika mengunjungi AS, yang diklasifikasikan pada tingkat bahaya 1.
Australia memperingatkan wisatawan bahwa “kejahatan dengan kekerasan lebih umum daripada di Australia. Kejahatan senjata juga lazim. Jika Anda tinggal di AS, pelajari dan latih latihan penembak aktif.”
Seperti Australia, Inggris juga memperingatkan warganya bahwa kejahatan kekerasan di AS, termasuk kejahatan senjata, “jarang melibatkan turis”, tetapi menyarankan para pelancong untuk “berhati-hati saat bepergian di daerah asing”. Pihak berwenang menambahkan bahwa “insiden penembakan massal dapat terjadi, tetapi persentase kematian pembunuhan sangat kecil.”
Kanada, Australia, dan Inggris Raya memiliki rata-rata kematian dan insiden terkait kekerasan senjata api yang jauh lebih rendah dibanding AS. Menurut data pemerintah yang dikumpulkan oleh BBC, hanya 4 persen dari semua pembunuhan di Inggris adalah pembunuhan terkait senjata dibandingkan dengan 13 persen di Australia, 37 persen di Kanada, dan 79 persen di AS.