CakapCakap – Cakap People! Beberapa waktu lalu, Taste Atlas, panduan perjalanan online, membagikan daftar street food terenak di dunia. Melansir Tatler Asia, berikut 10 Asian street food yang termasuk dalam makanan jalanan terenak di dunia, dan empat di antaranya dari Indonesia.
Kuotie (China)
Kuotie adalah versi goreng dari pangsit China yang diisi dengan daging babi cincang, kol China, daun bawang, jahe, anggur beras China, dan minyak biji wijen. Biasanya disajikan dengan kecap yang dicampur dengan cuka beras, jahe cincang, dan daun bawang. Tenang saja, saat ini sudah banyak yang menjual kuotie versi halal yang diisi dengan ragam sayuran.
Roti Canai (Malaysia)
Makanan pokok sarapan di Malaysia ini diyakini berdasarkan resep yang dibawa oleh buruh dari India. Roti pipihnya renyah dan bertekstur di bagian luar, serta lembut dan kenyal di bagian dalam. Biasanya disajikan dengan kari.
Karaage (Jepang)
Nama karaage sendiri mengacu pada metode penggorengan yang melibatkan lapisan-lapisan tepung. Namun, nama karaage saat ini identik dengan ayam goreng seukuran satu kali gigit. Disajikan dalam potongan kecil-kecil, karaage biasanya dapat ditemukan di izakaya, bar, toko bento, dan bahkan supermarket. Paling enak dinikmati dengan irisan lemon, mayones Jepang, dan shichimi togarashi (tujuh bumbu Jepang).
Banh Mi (Vietnam)
Terdiri dari baguette pendek yang diisi dengan ketumbar, cha lua (sosis babi), mentimun, acar wortel, acar daikon, pâté, cabai merah, dan mentega mayones, banh mi merupakan street food yang sangat populer di Vietnam. Asal-usulnya berasal dari dinasti Nguyen ketika Prancis memperkenalkan baguette ke Vietnam pada pertengahan abad ke-19.
Siomay (Indonesia)
Berasal dari siew mai China, makanan jalanan ini sangat mudah dijumpai dan sering dijadikan pilihan makan siang karena harganya yang terjangkau sekaligus mengenyangkan. Beberapa penjual juga menyediakan porsi campur siomay dan batagor.
Shengjian Mantou (China)
Shengjian mantou adalah variasi lain dari pangsit China yang dibungkus dengan adonan lembut dan digoreng sebentar sebelum dikukus. Isian yang umum termasuk daging babi cincang, sayuran, atau udang yang dicampur dengan kol, kucai, dan agar-agar.
Hotteok (Korea Selatan)
Sering dijual di gerobak pinggir jalan, hotteok adalah sejenis pancake yang biasanya diisi dengan kayu manis, gula merah, dan kacang-kacangan seperti kacang tanah dan kenari.
Hotteok sendiri menjadi makanan pinggir jalan favorit saat musim dingin. Tergantung pada pembuatnya, hotteok dapat bervariasi dalam ketebalan, dan memiliki bagian luar yang renyah serta bagian dalam yang kenyal. Tidak perlu jauh-jauh ke Korea, kamu juga bisa menemukan makanan pinggir jalan ini di Indonesia dengan ragam variasi yang berbeda.
Pempek (Indonesia)
Berasal dari kota Palembang, pempek dibuat dari campuran daging ikan dengan tepung tapioka, lalu dikukus terlebih dahulu sebelum digoreng dan disajikan. Setidaknya, makanan pinggir jalan ini memiliki sembilan jenis pempek, yaitu pempek lenjer, pempek adaan, pempek kapal selam, pempek keriting, pempek pistel, pempek tahu, pempek kulit, pempek tunu, dan pempek lenggang. Terlepas dari jenisnya, penyajian pempek umumnya disiram dengan saus kuah cuka dan disajikan dengan mie serta irisan timun.
Nasi Uduk (Indonesia)
Makanan pinggir jalan satu ini juga menjadi favorit banyak orang Indonesia untuk sarapan. Memiliki rasa yang gurih, hidangan ini biasanya disajikan dengan lauk-pauk seperti ayam goreng, telur, tempe, teri goreng, dan tahu goreng. Salah satu pelengkap yang tidak boleh dilewatkan adalah sambal, yang akan menambah kenikmatan seporsi nasi uduk.
Tempe Mendoan (Indonesia)
Berasal dari kota Purwokerto, gorengan satu ini terbuat dari tempe yang diiris tipis dan dibalur dengan adonan yang ditambahkan ketumbar, irisan daun bawang, dan bawang putih untuk menambah cita rasa. Tempe mendoan terasa lebih nikmat saat disajikan panas-panas dengan ditemani sambal kecap yang memiliki cita rasa manis dan pedas.