Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Ketika perjalanan jauh menyebabkan kurang tidur. Namun durasi tidur sebaiknya tetap terjaga supaya tubuh tetap bugar. Saat perjalanan arus balik mudik misalnya, perjalanan panjang dan lama saat naik kendaraan. Selama perjalanan moda transportasi publik ada beberapa kiat untuk bisa tidur nyenyak.
Meskipun bepergian membawa pengalaman baru, tapi juga membawa perubahan rutinitas, lingkungan dan jadwal tidur. Ruang tidur yang tidak dikenal membuat sulit tertidur. Perubahan waktu bangun juga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mendapat tidur yang cukup. Ada sejumlah strategi untuk menyesuaikan kualitas tidur nyenyak dengan waktu baru. Mengutip The Sleep Doctor, sebelum bepergian tubuh butuh mempersiapkan diri.
Tidur saat perjalanan
Sebelum bepergian, sebaiknya menyesuaikan keadaan, setidaknya untuk bisa tertidur satu jam atau dua jam lebih dekat dengan waktu di tempat tujuan. Perubahan ini memberi tubuh awal yang baik dalam mempersiapkan waktu setempat.
Aksesori perjalanan bisa membantu meningkatkan kualitas tidur saat bepergian. Misalnya, masker mata yang menghalangi cahaya berlebihan. Penyumbat telinga membantu mengurangi suara yang mengganggu saat tidur.
Mempertimbangkan untuk mengemas barang-barang lain yang membantu tidur lebih nyaman. Pakaian juga membantu mendukung tidur yang lebih baik saat bepergian. Paparan cahaya mengurangi mengantuk saat siang dan insomnia selama perjalanan.
Merujuk Sleep Foundation, konsumsi makanan seimbang dengan banyak buah-buahan dan sayuran. Menjaga kebutuhan cairan tubuh dengan air mineral dan tak mengonsumsi minuman manis. Alkohol menyebabkan masalah tidur. Kafein membuat terjaga saat malam jika meminumnya terlalu larut pada siang.
Coba berjalan-jalan atau mendapat jenis aktivitas fisik lain setiap hari. Misalnya metode seperti pernapasan untuk menenangkan tubuh dan pikiran juga mengurangi stres. Cara itu membuat tubuh lebih mudah tertidur.
