in ,

Laporan 600 Kasus Pelecehan Seksual di Gereja Katolik Baltimore Dirilis

Berbicara kepada wartawan, Brown, mengutuk tindakan keuskupan agung Katolik setempat.

CakapCakapCakap People! Pihak berwenang di Amerika Serikat (AS) telah merilis sebuah laporan yang merinci puluhan tahun pelecehan seksual oleh orang-orang yang terkait dengan Keuskupan Agung Baltimore, Maryland.

Kantor Jaksa Agung Maryland Anthony Brown merilis laporan setebal 450 halaman, Rabu, 5 April 2023, mengidentifikasi 158 pendeta yang dituduh melakukan pelecehan terhadap lebih dari 600 korban sejak tahun 1940-an.

Laporan 600 Kasus Pelecehan Seksual di Gereja Katolik Baltimore Dirilis
Ilustrasi

Perilisan laporan yang telah disunting itu mengakhiri saga empat tahun yang dimulai ketika penyelidikan diluncurkan pada 2019 oleh mantan Jaksa Agung Maryland Brian Frosh. Penyelidikan selesai pada November, setelah penyelidik meninjau lebih dari 100.000 halaman dokumen, beberapa di antaranya berusia hampir 80 tahun.

Berbicara kepada wartawan, Brown, mengutuk tindakan keuskupan agung Katolik setempat.

“Sejarah tak terbantahkan yang diungkap oleh penyelidikan ini adalah salah satu pelecehan yang meluas, merusak, dan terus-menerus oleh para imam dan personel keuskupan agung lainnya,” katanya. Laporan itu, jelasnya, menggambarkan sebuah siklus “penyangkalan berulang-ulang atau menutup-nutupi penyalahgunaan itu oleh hierarki Gereja Katolik”.

Setelah penyelidikan selesai tahun lalu, Uskup Agung Baltimore William Lori meminta maaf “kepada para korban yang selamat yang dilukai oleh seorang pendeta Gereja dan yang disakiti oleh mereka yang gagal melindungi mereka”.

Lori mengungkapkan “rasa malu yang baru, penyesalan yang dalam dan simpati yang tulus” atas nama keuskupan agung.

Awal tahun ini, seorang hakim memerintahkan versi laporan yang telah disunting untuk dipublikasikan.

Ilustrasi

Laporan itu memberikan gambaran mengerikan tentang Keuskupan Agung Baltimore, keuskupan Katolik Roma tertua di negara itu. Keuskupan ini mengawasi paroki, sekolah dan jemaat di sebagian besar negara bagian.

Dalam beberapa kasus, beberapa lembaga gereja menampung lebih dari satu pelaku pada saat yang bersamaan.

Sebelas pelaku kekerasan tinggal dan bekerja di Paroki St Mark di komunitas Catonsville, misalnya, antara 1964 dan 2004.

“Meluasnya pelecehan itu sendiri menggarisbawahi kesalahan hierarki Gereja,” kata laporan itu.

“Jumlah pelaku dan korban yang sangat banyak, kebejatan perilaku pelaku, dan frekuensi di mana pelaku yang diketahui diberi kesempatan untuk terus memangsa anak-anak sangatlah mencengangkan.”

Klik DI SINI untuk melanjutkan membaca, Cakap People!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Rutinitas Kecantikan Emilia Clarke yang Hanya Tiga Langkah

Rutinitas Kecantikan Emilia Clarke yang Hanya Tiga Langkah

Ekstremis Yahudi Serbu Masjid Al Aqsa, Dilindungi Polisi Israel

Ekstremis Yahudi Serbu Masjid Al Aqsa, Dilindungi Polisi Israel