in

Es Jenis Baru Ini Terperangkap di Berlian

Inisiatif untuk meneliti Bumi dan seisinya memang tak pernah berhenti. Baru-baru ini sekelompok ilmuwan berhasil menemukan air es jenis baru yang terperangkap di dalam berlian. Bukan sembarang berlian, gaes. Benda ini berada jauh di bawah permukaan bumi. Terkesan sederhana, memang, di mata orang awam. Tapi, temuan ini menandai untuk pertama kalinya senyawa yang dikenal dengan nama Ice-VII eksis secara alami di planet kita.

Ice-VII berbeda banget dengan es pada umumnya alias Ice-I karena atom-atom oksigennya tertata dalam bentuk kubik ketimbang dalam tatanan heksagonal. Bukan cuma itu, gaes, es ini juga 1,5 kali lebih padat ketimbang es konvensional. Yang membuat para ilmuwan penasaran adalah kemampuan es ini untuk bertahan hidup dari tekanan yang meningkat seraya tetap dalam kondisi stabil. Maklum, kondisi semacam itulah yang ada di lapisan mantel bumi, tempat es ini ditemukan, yang kedalamannya ratusan kaki dari permukaan bumi.

Sebelum es ini ditemukan, para peneliti menduga kalau di sistem tata surya kita ada juga es. Misal, di bulan Saturnus yang bernama Enceladus dan Titan, dan juga Europa, bulannya Jupiter. Hanya saja mereka belum pernah menemukan es di tempat-tempat itu; hanya sebatas dugaan. Alhasil, mereka pun berusaha membuat es tipe ini di laboratorium. Dan, dari hasil kajian, mereka mendapati kalau hanya berlian yang mampu memungkinkan terbentuknya es semacam ini eksis secara alami di planet Bumi.

Bagaimanapun juga es merupakan pertanda keberadaan air, yang merupakan syarat mutlak adanya kehidupan di suatu tempat. Para ilmuwan ini pun berusaha menemukan tempat dimana berlian mulai terbentuk di bumi kita. Bagi mereka, itu berarti mereka harus menggali hingga 400 hingga 500 mil di bawah permukaan bumi untuk menemukan es yang terperangkap di dalam berlian.

Es ini terperangkap di dalam berlian dibarengi oleh keberadaan zat kimia yang dinamakan inclusion via https://fsmedia.imgix.net/9f/47/31/1a/6f95/4d2b/bf36/75d6b6d7dd53/dr-fabrizio-nestola-of-the-university-of-padova-explains-the-science-of-super-deep-diamonds.jpeg?rect=196%2C0%2C573%2C430&fm=jpg&w=1600

Es ini terperangkap di dalam berlian dibarengi oleh keberadaan zat kimia yang dinamakan dengan inclusion. Ketika bumi melahirkan berlian, inclusion ini terbawa ke atas permukaan dan tidak mengalami perubahan apapun seiring dengan adanya perubahan tekanan dan volum. Incluison inilah yang menyelubungi es tersebut, gaes. Fenomena ini sangat unik, gaes. Maklum, dalam teori dan praktik sains yang berlaku, mineral yang ada di bawah permukaan bumi akan mengalami perubahan karena perbedaan tekanan yang sangat drastis.

Hal inilah yang menjadi bahan kajian selanjutnya. Dibutuhkan jenis ikatan kimia yang benar-benar unik agar inclusion ini tetap pada kondisi aslinya seraya ‘membungkus’ ice-VII di dalam berlian. Untuk mengetahui jawabannya, para peneliti dari University of Nevada, Las Vegas, ini harus membongkar dan merevisi pemikiran mereka akan atom karbon, yang notabene merupakan bahan baku berlian.

This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!

One Comment

Leave a Reply

One Ping

  1. Pingback:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Keren, Komunitas Pemuda di Makassar Ini Peduli Penderita Hidrocepalus

Kenapa Harus Ada Tikus Percobaan dalam Dunia Medis