CakapCakap – Cakap People! Saudara perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Kim Yo-jong, pada Senin 20 Februari 2023 mengeluarkan peringatan terhadap peningkatan kehadiran Amerika Serikat (AS) di Semenanjung Korea. Dia mengatakan, Korut secara berhati-hati menilai dampak kehadiran AS terhadap keamanan negara.
“Kami dengan hati-hati memeriksa pengaruhnya terhadap keamanan negara kami. Frekuensi penggunaan Pasifik sebagai jarak tembak kita bergantung pada pasukan AS,” katanya dalam pernyataan berbahasa Inggris yang diterbitkan oleh KCNA.
Kim Yo-jong menyebut AS sebagai ‘maniak terburuk’. Dia mengancam akan mengambil perlawanan yang sesuai sebagai tanggapan atas setiap langkah militer AS di masa depan.
Korut telah menembakkan sepasang rudal balistik jarak pendek di lepas pantai timurnya. Media pemerintah Korea Utara, KCNA mengatakan, dua proyektil ditembakkan dari beberapa peluncur roket, dan mengarah ke target masing-masing sejauh 395 km dan 337 km.
“Peluncur roket ganda 600mm yang dimobilisasi dalam penembakan adalah sarana senjata nuklir taktis, yang mampu melumpuhkan lapangan terbang musuh,” kata pernyataan KCNA, dilaporkan Al Jazeera, Senin 20 Februari 2023.
Pada Jumat 17 Februari 2023, Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua Hwasong-15 di lepas pantai timurnya. Media pemerintah Korea Utara mengatakan, uji coba ICBM bertujuan untuk meningkatkan kapasitas serangan nuklirnya dan memverifikasi keandalan senjata, serta kesiapan tempur kekuatan nuklir negara tersebut.
Seorang sarjana dan profesor Korea Utara di Universitas Kookmin di Seoul, Andrei Lankov, mengatakan, dunia harus bersiap menghadapi Pyongyang yang akan melakukan lebih banyak uji coba nuklir dan rudal selama beberapa tahun mendatang. Korea Utara mencatat rekor jumlah peluncuran pada 2022.
“Anda harus ingat, jika mereka peduli untuk mempertahankan diri, mereka tidak membutuhkan nuklir taktis. Kekuatan nuklir mereka yang ada cukup besar untuk memberikan pencegahan yang benar-benar andal, jadi apa yang mereka lakukan sekarang adalah untuk operasi ofensif,” kata Lankov kepada Al Jazeera.
Klik DI SINI untuk meneruskan membaca, Cakap People!