CakapCakap – Cakap People! Diabetes menjadi penyakit yang banyak menyerang dewasa muda saat ini. Penyakit ini dibagi menjadi dua, yaitu diabetes tipe 1 dan 2.
Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin. Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi jika tubuh tidak cukup memproduksi insulin atau sel-sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin.
Oleh karena itu, pengidap diabetes diminta untuk terus melakukan diet sehat dan seimbang. Artinya, mereka harus menghindari makanan yang tinggi gula, lemak, dan garam.
Langkah ini dilakukan seiring mengonsumsi banyak buah dan sayuran, protein, dan pati karbohidrat tertentu. Salah satu buah yang sangat bermanfaat adalah okra.
Terapis nutrisi Orley Kutner menjelaskan okra mengandung jenis serat khusus yang tidak larut dan dapat membantu menstabilkan glukosa darah. Buah ini secara tradisional telah digunakan sebagai pengobatan diabetes.
“Studi klinis pada manusia terbaru menunjukkan hasil yang memuaskan,” kata Kutner, dikutip Express, Kamis 9 Februari 2023.
Kutner mengatakan okra bisa ditambahkan dalam sup atau kari. Kamu juga bisa memotong dan merendamnya semalaman lalu minum airnya pada pagi hari. Namun, jika kamu sedang minum obat diabetes, sebaiknya tidak mencobanya.
Okra juga populer di berbagai masakan termasuk Karibia, Kreol, Cajun, dan India. Meskipun secara teknis ini buah, okra sering muncul dan digunakan seperti sayur dalam masakan.
Berbagai penelitian telah mempertimbangkan efek okra pada kadar gula darah. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Phytotheraphy Research pada 2020 menguji coba penggunaan bubuk okra pada 60 pengidap diabetes tipe 2.
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Satu kelompok diberi 10 gram bubuk okra dicampur menjadi 150 gr yoghurt dan yang lain hanya diberi 150 gr yoghurt. Kedua kelompok makan ini dengan makan siang dan makan malam mereka setiap hari selama delapan pekan.
Studi menemukan konsumsi okra selama delapan pekan menghasilkan penurunan yang signifikan pada model penilaian homeostatis glukosa plasma. Penelitian tersebut menunjukkan konsumsi okra dapat meningkatkan profil lipid serta penanda glikemik di antara pasien diabetes tipe 2.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal yang sama pada 2022 membandingkan hasil dari dua kelompok yang terdiri dari 60 orang pengidap diabetes. Satu kelompok diberikan 1.000 mg kapsul okra secara oral setiap enam jam selama delapan pekan, sedangkan kelompok lain menerima kapsul plasebo dengan cara yang sama.
“Kadar fasting blood sugar (FBS) alias gula darah puasa, gula darah sewaktu, dan hemoglobin A1C (HgA1c) menurun secara signifikan pada kelompok okra dibandingkan dengan kelompok lain,” ungkap peneliti studi.
Studi juga menemukan suplemen buah okra utuh memiliki efek antihiperglikemik yang menjanjikan bagi pengidap diabetes melitus tipe 2. Pasien diabetes bisa mendapatkan manfaatnya sebagai terapi tambahan di samping mengonsumsi obat lain, menurut studi.