CakapCakap – Cakap People! Seorang pakar perjalanan mengungkapkan, ada “kesalahan” yang dilakukan banyak orang saat di gerbang keberangkatan pesawat. Dari sekian banyak pergerakan yang diperlukan untuk mencapai dan melewati bandara, masuk ke dalam pesawat adalah langkah terakhir.
Meskipun tekanan stres untuk sampai ke bandara tepat waktu sudah berlalu, masih ada beberapa hal yang bisa saja salah.
Travel blogger yang juga merupakan direktur konten di Escape, Jana Frawley, menyaksikan banyak penumpang melakukan kesalahan saat hendak masuk ke pesawat.
1. Tidak tahu di mana paspor berada
Mengingat banyaknya energi yang dihabiskan orang karena merasa khawatir tentang paspor, sungguh mengejutkan betapa seringnya orang tidak dapat menemukan paspor ketika mereka sampai di gerbang keberangkatan.
Sangat mudah untuk melupakan saku tempat paspor berada. Jana merekomendasikan untuk memilih tempat yang mudah diakses di tas atau pakaian untuk memasukkan paspor, lalu garisbawahi tempat tersebut di dalam pikiran.
2. Tidak mencetak suatu persyaratan
Banyak negara masih membutuhkan sertifikat Covid-19, ini menambah tumpukan dokumen yang diperlukan setelah visa dan tiket pesawat. Agar tidak terikat memuat aplikasi atau takut ponsel kehabisan baterai, Jana menyarankan untuk mencetak semua dokumen penting dan kemudian menyimpannya di dompet perjalanan.
3. Memilih tas jinjing yang salah
Jika telah menghabiskan banyak waktu dalam sebuah penerbangan, kamu mungkin pernah melihat seseorang terjebak dalam persyaratan barang bawaan. Terkadang staf tidak memeriksa apakah bagasi berukuran tepat, lalu di lain waktu mereka memeriksanya dengan cermat.
Jana berempati dengan orang-orang yang tidak dapat menemukan barang bawaannya, setelah menghabiskan banyak waktu berjuang dengan barang yang terlalu besar atau tidak praktis. Solusinya adalah membuat set-up tas ala doll-style Rusia .
“Saya mulai dengan tas selempang kecil untuk ponsel, paspor dan dokumen, dompet serta kacamata,” kata Jana memaparkan.
Berikutnya adalah tas kecil beroda dengan kompartemen ritsleting eksternal untuk laptop, dan tas Ziploc untuk cairan dan gel di bawah 100 ml agar dapat mengeluarkannya dengan mudah. “Di dalam tas lainnya ada iPad saya, headphone, perlengkapan mandi, jumper, dan lainnya, ditambah tas serut yang lembut,” ujar Jana.
Sesampainya di pesawat, ia mengisi tas serutnya dengan barang-barang yang dianggapnya penting untuk penerbangan, lalu meletakkannya di bawah tempat duduknya. Tas yang lebih besar untuk semua barang yang kemungkinan diperlukan mendadak, kemudian diletakkan di kompartemen atas.