CakapCakap – Cakap People! Rusia menginvasi Ukraina sejak Februari 2022 dan hingga kini masih berlangsung. Perang Rusia-Ukraina ini belum menunjukkan kapan akan berakhir. Dilaporkan, beberapa perwira Rusia yang ikut bertempur di Ukraina tidak senang dengan petinggi militer dan Presiden Vladimir Putin karena pelaksanaan perang yang buruk, kata Igor Girkin, seorang blogger nasionalis Rusia berpengaruh setelah mengunjungi zona konflik.
Hampir 10 bulan sejak Putin memerintahkan pasukan menyerang Ukraina, belum terlihat kapan invasi ini berakhir.
Di Rusia, kritik publik langsung terhadap Putin jarang terdengar meskipun blogger nasionalis ini secara blak-blakan mengkritik pelaksanaan perang, terutama kekalahan Rusia yang merugikan di wilayah Kharkiv pada bulan September.
Igor Girkin, seorang nasionalis dan mantan petugas Layanan Keamanan Federal (FSB) yang membantu Rusia mencaplok Krimea pada 2014 dan kemudian mengorganisir milisi pro-Rusia di Ukraina timur, mengatakan ada beberapa ketidakpuasan dengan para petinggi.
Dalam video berdurasi 90 menit yang menganalisis pelaksanaan perang Rusia, Girkin mengatakan “kepala ikan benar-benar busuk” dan bahwa militer Rusia membutuhkan reformasi dan asupan orang-orang kompeten yang dapat memimpin kampanye militer dengan sukses.
Di tingkat menengah militer, kata Girkin, secara terbuka mengaku ketidakpuasan mereka terhadap Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan bahkan Putin.
“Bukan hanya saya… orang tidak buta dan tuli sama sekali: orang-orang di tingkat menengah di sana bahkan tidak menyembunyikan pandangan mereka yang, bagaimana saya mengatakannya, tidak sepenuhnya memuji presiden atau menteri pertahanan,” kata Girkin.
Kementerian Pertahanan Rusia belum mengeluarkan tanggapan atas pernyataan Girkin yang telah berulang kali mengkritik Shoigu, sekutu dekat Putin, atas kekalahan yang diderita Rusia.
Baik Ukraina dan Rusia mengatakan pihak lain telah menderita korban yang sangat tinggi, meskipun tidak ada yang memberikan data jelas tentang kerugian mereka sendiri.
Jenderal tertinggi Amerika Serikat memperkirakan sekitar 100 ribu tentara Rusia dan Ukraina terbunuh atau terluka. Jumlah korban sipil tidak diketahui.
Rusia mengeluarkan undang-undang tak lama setelah invasi yang memungkinkan hukuman penjara hingga lima tahun untuk tindakan yang ditafsirkan mendiskreditkan angkatan bersenjata, atau hingga 15 tahun karena menyebarkan informasi palsu yang sengaja.
Putin Mulai Sebut Kata “Perang”
Putin pekan lalu menggunakan kata “perang” untuk menggambarkan konflik tersebut, yang dimulai pada tahun 2014 ketika presiden pro-Rusia digulingkan dalam Revolusi Maidan di Ukraina dan Rusia mencaplok Krimea, dengan pasukan separatis yang didukung Rusia bertempur di timur Ukraina.
Putin biasanya menyebut invasi ke Ukraina ini dengan “operasi militer khusus”.
Rusia, kata Putin, membela etnis Rusia di Ukraina melawan Barat yang pada akhirnya ingin menyingkirkan Rusia yang sangat besar dan memberantas peradaban Rusia. Barat menyangkal plot semacam itu.
Ukraina dan Barat mengatakan Putin tidak memiliki pembenaran atas apa yang mereka sebut sebagai perang pendudukan gaya kekaisaran. Ukraina mengatakan akan berjuang sampai tentara Rusia terakhir dikeluarkan dari wilayahnya.
Barat, kata Girkin, ingin mengobarkan situasi revolusioner di Rusia mirip dengan Revolusi Februari tahun 1917 ketika Tsar Nicholas II turun tahta di tengah kemarahan rakyat dan elit atas kegagalan Rusia dalam Perang Dunia Pertama.
Rusia, katanya, memiliki kekurangan rudal taktis yang efektif dan tidak jelas apakah itu dapat menghasilkan serangan yang cukup sementara Rusia gagal membangun superioritas udara karena pertahanan udara Ukraina.
“Kementerian Pertahanan kita hanya tidur dengan fakta bahwa seluruh dunia telah beralih ke penerbangan taktis baru,” katanya.
Girkin dihukum in absentia oleh hakim Belanda atas perannya dalam penembakan pesawat Malaysia MH17 di atas Ukraina pada 2014 menyebabkan tewasnya 298 penumpang dan awak. Rusia, yang berulang kali membantah menjatuhkan jet tersebut, menolak putusan itu.