CakapCakap – Cakap People! Semua orang yang sedang menjalani diet menginginkan sekaligus membutuhkan cheat meal. Ketika mengalammi tekanan, makan dengan suguhan favorit bisa jadi pelipur lara yang tepat. Namun, kapankah waktu terbaik untuk mengonsumsinya?
Pooja Makhija, ahli gizi bersertifikat di India, baru-baru berbicara tentang waktu terbaik untuk cheat meal atau menikmati suguhan favorit. Dia mengatakan, waktu meal terbaik adalah paruh pertama hari itu.
“Ini dikenal sebagai kekuatan kronobiologi. Tubuh membakar dua kali lebih banyak pada jam 8 pagi dibandingkan jam 8 malam. Jadi, inilah yang selalu memunculkan debat tentang sarapan. Selalu lebih baik makan sarapan daripada melewatkannya terutama jika makan dengan waktu terbatas. Jadi, meskipun apa yang Anda makan itu penting, kapan waktu makan juga lebih penting,” katanya dalam unggahan di Instagram, dikutip dari Indian Express, Sabtu, 10 Desember 2022.
Makanan seperti pancake atau coklat dan keju, ditambah dengan sirup maple, juga diperbolehkan asalkan memakannya untuk sarapan atau makan siang. Mungkin ada sebagain orang yang tak bisa makan begitu bangun tidur, tapi rencanakan agar dapat mengonsumsi makanan berkalori lebih berat di pagi hari, daripada saat makan seperti makan malam.
Karishma Shah, ahli gizi integratif dan pelatih kesehatan, juga menjelaskan cara memanjakan diri sesekali dengan perawatan sambil mengatur kesehatan dan berat badan.
“Saya pikir pra-latihan atau pasca-latihan adalah waktu terbaik untuk makan sesuatu dengan lebih banyak kalori, karena itu membantu memetabolisme dan itu tidak terlalu meningkatkan kadar insulin. Tapi ketika tidak berolahraga dan makan pancake untuk sarapan, salah satu cara untuk mengubah perasaan curang itu menjadi perasaan senang adalah dengan berjalan cepat setelah makan. Lakukan jalan cepat 15 menit atau 30 menit setelah makan, karena itu akan membantu menyeimbangkan kadar gula,” katanya.
Menurut Cleveland Clinic, untuk menjaga kesehatan, makanlah makanan sehat 80 persen dari waktu, dan berikan 20 persen sisanya mengontrol kalori.
Ahli diet Garima Goyal juga berbicara tentang waktu terbaik untuk cheat meal.
“Penelitian telah menunjukkan bahwa sarapan berat dan makan malam ringan membantu menurunkan berat badan. Makan makanan yang lebih berat di malam hari meningkatkan risiko obesitas, obesitas sentral, dan meningkatkan kadar gula puasa dan HbA1c, yang mengarah ke sindrom metabolik,” jelasnya.
Dia juga berbicara tentang bagaimana metabolisme tubuh secara signifikan lebih cepat di siang hari daripada di malam hari. Jadi makanan berat benar-benar mengganggu sistem pencernaan sehingga sulit mencerna makanan di malam hari, yang menyebabkan keasaman. Oleh karena itu, prioritaskan kesehatan dan mencoba mengonsumsi makanan cheat meal yang mengandung gula dan lemak di siang hari, bukan di malam hari.