in ,

Jepang Siapkan Rp568 Triliun untuk Kembangkan Rudal Jarak Jauh

Angka itu sekitar 50 persen lebih tinggi dari rencana anggaran lima tahunan saat ini

CakapCakapCakap People! Jepang sedang mempertimbangkan anggaran sebesar 5 triliun yen (sekitar Rp568 triliun). Besaran anggaran tersebut akan digunakan oleh Jepang untuk mengembangkan rudal jarak jauh selama lima tahun mulai 2023. Negara itu bermaksud untuk meningkatkan kemampuan serangan di tengah ketegangan di kawasan.

Rudal pencegat buatan dalam negeri akan menjadi inti dari apa yang disebut pemerintah sebagai “kemampuan serangan balik” di tengah peningkatan kehadiran militer China dan sederet peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara, menurut sumber di pemerintahan, Selasa, 6 Desember 2022.

Jepang Siapkan Rp568 Triliun untuk Kembangkan Rudal Jarak Jauh
Seorang anggota Pasukan Bela Diri Jepang berdiri di dekat peluncur rudal (ilustrasi). [Foto: Reuters]

Rencana tersebut muncul sehari setelah Perdana Menteri Fumio Kishida menginstruksikan menteri keuangan dan menteri pertahanan mengalokasikan dana sekitar 43 triliun yen untuk lima tahun mulai April 2023.

Angka itu sekitar 50 persen lebih tinggi dari rencana anggaran lima tahunan saat ini yang hanya mencapai sekitar 27,47 triliun yen sejak 2019.

Rencana anggaran itu akan dicantumkan dalam dokumen pemerintah yang menetapkan pengembangan alutsista dan biaya selama lima tahun saat dokumen itu diperbarui pada pertengahan Desember.

Program yang ada saat ini mencakup tahun fiskal 2019 hingga 2023.

Dari anggaran sekitar 5 triliun yen, sekitar 1 triliun yen akan digunakan untuk memperluas jangkauan rudal serang darat-ke-kapal Tipe-12 milik Angkatan Darat Pasukan Bela Diri Jepang.

Selain itu, anggaran 1 triliun yen tersebut juga akan digunakan untuk mendiversifikasi platform peluncuran rudal sehingga proyektil dapat ditembakkan dari kapal dan pesawat, kata sumber itu.

Sekitar 800 miliar yen akan dihabiskan untuk pengembangan senjata luncur berkecepatan tinggi untuk pertahanan pulau-pulau terpencil di barat daya Jepang dan rudal hipersonik yang sulit dicegat, menurut sumber tersebut.

Selain mengerahkan rudal, Jepang juga akan menggunakan berbagai jenis drone, termasuk yang bersifat menyerang, untuk mengatasi penyusup dan yang dapat beroperasi di bawah air, kata beberapa sumber pemerintah.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. [Foto file – Anadolu Agency]

Pemerintah Jepang berencana memasukkan gagasan kontroversial untuk memperoleh kemampuan menyerang balik itu dalam Strategi Keamanan Nasional yang akan direvisi bersama dengan dua dokumen pertahanan lainnya pada akhir Desember.

Kemampuan menyerang balik itu akan memungkinkan Jepang menembak dan melumpuhkan rudal musuh sebelum diluncurkan dari wilayah asing.

Untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Jepang, Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dan dipimpin oleh Kishida telah menetapkan target untuk menggandakan pengeluaran pertahanan Jepang menjadi 2 persen atau lebih dari produk domestik bruto (PDB) negara itu dalam lebih dari lima tahun ke depan.

Persentase baru itu berada pada level yang sama dengan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Jepang telah lama membatasi anggaran pertahanan tahunannya sekitar 1 persen dari PDB, atau lebih dari 5 triliun yen, sambil mempertahankan postur keamanan yang berorientasi pada pertahanan diri secara eksklusif di bawah Konstitusi Nasional yang menolak perang.

SUMBER ARTIKEL

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Paspor UEA terbaik di Dunia, Bebas Akses ke 180 Negara Tanpa Visa

Paspor UEA terbaik di Dunia, Bebas Akses ke 180 Negara Tanpa Visa

Tiga Negara Ini Bangun Jet Tempur Pendamping F-35