CakapCakap – Cakap People! Ada beberapa penyakit yang masuk dalam daftar paling banyak menghabiskan dana BPJS Kesehatan. Penyakit apa saja itu?
Sebagai program asuransi kesehatan sosial secara nasional yang jumlah pesertanya terus bertambah, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Melansir dari laman BPJS Kesehatan, pembiayaan biaya pertanggungan perawatan yang menempati posisi teratas adalah sejumlah penyakit katastropik, terutama selama era pandemi COVID-19.
Penyakit katastropik adalah penyakit kronis dan tidak menular yang menjadi beban bagi anggaran kesehatan. Tingginya pembiayaan katastropik ini menunjukkan peserta terlindungi dari risiko finansial akibat penyakit kronis dan berbiaya mahal.
BPJS Kesehatan mencatat penyakit katastropik atau penyakit berbiaya mahal dalam klaim biaya pelayanan kesehatan JKN-KIS. Pembiayaannya meningkat berkisar 25-31 persen dari total biaya pelayanan JKN-KIS sejak 2014.
“Penyakit katastropik masih menempati cukup besar dari pembiayaan yang harus kita bayarkan. Sedang dirumuskan bagaimana reformasi dan penguatan dari layanan primer,” ujar Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti.
Pada 2020, BPJS Kesehatan membayarkan 19,9 juta kasus katastropik dengan biaya sebesar 20,0 triliun atau 25 persen dari total biaya klaim anggaran layanan kesehatan JKN-KIS di tahun tersebut.
Berikut delapan penyakit yang menghabiskan proporsi pembiayaan katastropik terbesar:
1. Penyakit jantung yaitu 49 persen
2. Kanker 18 persen
3. Stroke 13 persen
4. Gagal ginjal 11 persen
5. Thalasemia
6. Cirrhosis hepatis
7. Leukimia
8. Hemofilia
Dari 20 triliun biaya katastropik, sekitar 9,8 triliun dikeluarkan BPJS Kesehatan untuk membayar pelayanan kesehatan peserta JKN-KIS yang mengidap jantung dengan jumlah kasus 12,9 juta.