in ,

Mengenang Kepergian Christian Dior 65 Tahun Silam: Jejak Mahakarya Adi Busananya

Nama Dior telah dikenal sebagai brand masyhur di banyak negara dan Christian Dior, sosok dibalik merk tersebut.

CakapCakapCakap People! Nama Dior telah dikenal sebagai brand masyhur di banyak negara dan Christian Dior, sosok dibalik merk tersebut. Ia berperan sebagai pendiri sekaligus perancang banyak adi busana rumah mode tersebut.

Masterpiece

Pergelaran bernama “New Look” yang dirilis pada 12 Februari 1947 diperlihatkan di hadapan publik di Paris, Prancis 75 tahun lalu. Istilah New Look pertama kali dicetuskan oleh pemimpin redaksi majalah Harper’s Bazaar Caemel Snow.

Pergelaran perdana Cristian Dior pada saat itu mampu membuat publik kagum dan berhasil menyegarkan dunia fesyen. New Look disambut baik oleh Eropa Barat sebagai acara yang menarik dan dilirik banyak orang.

Mengenang Kepergian Christian Dior 65 Tahun Silam: Jejak Mahakarya Adi Busananya
Christian Dior [Foto: Biography.com]

Dilansir dari laman web Dior, busana yang ditampilkan Christian Dior dalam pergelaran itu ditonjolkan menyerupai angka delapan dan berbentuk seperti jam pasir. Model busana itu terlihat pada desain bahu yang bundar dan pinggang ramping. Sehingga, model pemakainya tampak lebih terlihat elegan dan manis.

“Saya menonjolkan bagian pinggang, volume pinggul, dan pada bagian dada. Agar desain saya lebih tahan lama, hampir semua kain dilapisi dengan percale atau taffeta, memperbarui tradisi yang telah lama ditinggalkan,” kata Dior 75 tahun silam.

Hingga akhirnya, busana-busana yang ditampilan pada pergelaran New Look menjadi sangat popular di antara tahun 1940 hingga 1950-an dan memengaruhi perancang busana lain di seluruh dunia. Bahkan, Dior mendapatkan tawaran untuk menjadi desainer sejumlah klien terkemuka di Hollywood, dan berbagai negara Eropa. Hingga akhirnya, pegelaran New Look menjadikan Perancis sebagai negara rujukan fesyen dunia.

Pasca digelarnya pergelaran New Look, tampilan baru Dior langsung populer di kalangan pelanggan busana. Kelas menengah peminat fesyen pun juga mengikuti perluncuran itu. Bahkan, tidak sedikit wanita Eropa dan Amerika Serikat membuat sendiri pakaian yang serupa dengan desain yang dibuat Dior.

Pasca Perang Dunia II, muncul koleksi baru yang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali mode mewah abad ke-19 dan Belle Poque Prancis. Pada 1949, Dior mengoleksi busana musim gugur yang terinspirasi oleh mitologi Romawi. Busana bernama Junon tersebut berbentuk model gaun dengan berhias payet, rhinestones, dan mutiara.

Profil Christian Dior

Christian Dior [Foto: dior.com]

Christian Dior lahir pada 21 Januari 1905 di Granville, Prancis. Ia merupakan perancang busana Prancis yang kreasinya mendominasi mode dunia dalam dekade setelah Perang Dunia II .

Dior lahir dalam keluarga kaya dan dilatih untuk dinas luar Prancis, tetapi di tengah krisis keuangan tahun 1930-an ia bekerja sebagai ilustrasi mode untuk mingguan Figaro Illustré.

Hingga pada 1938 ia menjadi asisten desainer untuk couturier terkemuka Paris, Robert Piguet, dan empat tahun kemudian bergabung dengan rumah desainer Lucien Lelong pada rentang 1889–1958.

Revolusi Fashion

Pada 1947, dengan dukungan pengusaha Prancis Marcel Boussac, Dior memperkenalkan revolusi tampilan baru yang memicu kontroversi internasional atas garis bawahnya yang diturunkan secara radikal. Tampilan itu menampilkan bahu kecil, pinggang ramping, dan rok tebal yang menjadi perubahan drastis dari tampilan bahu empuk dan rok pendek Perang Dunia II.

Sensasi semalam dari Tampilan Baru diikuti oleh 10 tahun kesuksesan luar biasa. Pada 1950-an, Dior memperkenalkan berbagai siluet baru, termasuk H-line, A-line, dan Y-line. Dior berperan penting dalam mengkomersialkan mode Paris di seluruh dunia dan dalam mendapatkan kembali bagi couturiers Paris tanah yang untuk sementara telah hilang dari desainer Amerika.

Christian Dior meninggal 24 Oktober 1957 di Montecatini, Italia. Setelah kematiannya di tahun tersebut, asistennya, Yves Saint Laurent mengambil alih rumah couture. Saint Laurent memegang posisi ini sampai tahun 1960, ketika ia direkrut menjadi tentara Prancis. Direktur kreatif berikutnya di House of Dior termasuk Marc Bohan, Gianfranco Ferré, dan John Galliano.

TEMPO

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Saksi Mata Tragedi Itaewon: Ada Sejumlah Orang yang Mulai Mendorong dengan Sengaja

6 Alasan Orang Cerdas Lebih Suka Kerja Sendirian