CakapCakap – Cakap People! Sebanyak 22 warga negara asing termasuk di antara korban tewas dalam tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Jumlah ini bertambah dari sebelumnya adalah 19 orang. Kepala Pemadam Kebakaran Yongsan Choi Seong-bum mengkonfirmasi pada Minggu sore, 30 Oktober 2022, bahwa mereka yang tewas adalah warga negara Iran, Norwegia, China dan Uzbekistan.
Dilansir dari kantor berita Rusia, TASS, di antara orang asing yang tewas, tiga di antaranya adalah warga negara Rusia. Mereka sebelumnya dalam kondisi luka-luka, namun akhirnya meninggal di rumah sakit.
Sebanyak 151 orang tewas saat merayakan hari Halloween di Itaewon pada Sabtu malam, 29 Oktober 2022. Ribuan lainnya masih dinyatakan hilang.
Sejauh ini, lebih dari 90 persen dari korban tewas telah diidentifikasi, menurut Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Lee Sang-min dalam sebuah pengarahan pada hari Minggu. Dia menambahkan, sekitar 10 orang tidak dapat diidentifikasi karena ada yang berusia di bawah 17 tahun sehingga belum memiliki kartu tanda penduduk. Korban lainnya adalah orang asing.
Keluarga korban hilang berharap dengan cemas. Mereka menelepon rumah sakit dan mengunjungi kamar mayat. Pada pukul 14.00 waktu setempat pada hari Minggu, pihak berwenang Seoul telah menerima lebih dari 3.580 laporan orang hilang, menurut pemerintah kota.
Seorang ibu, Ahn Yeon-seon, mengatakan kepada kantor berita Korea Selatan Yonhap, putrinya yang berusia 19 tahun pergi keluar untuk merayakan salah satu kencan terakhir dengan pacarnya sebelum menjalani wajib militer. Beberapa jam setelah pasangan itu pergi, pacar putrinya menelepon sambil menangis. Sang pacar mengatakan putrinya telah berada di bawah tumpukan orang selama lebih dari satu jam. “Dia mencoba menariknya keluar tetapi tidak bisa,” kata Ahn, dilansir dari Yonhap.
Sejak itu, Ahn telah mendatangi rumah sakit untuk mencari putrinya, menunggu konfirmasi tentang apa yang terjadi padanya. “Saya akan terus mencari,” katanya kepada Yonhap.
Meskipun pemerintah telah melakukan penyelidikan dan menjanjikan langkah-langkah baru untuk mencegah insiden serupa terjadi lagi, pertanyaan muncul tentang bagaimana bencana seperti itu bisa terjadi.
Cho, 23 tahun, salah satu korban selamat mengatakan tidak melihat polisi atau pejabat yang mencoba mengendalikan kerumunan sebelum bencana itu dimulai. Bahkan setelah mereka tiba di malam hari, perasaan bingung dan panik terus berlanjut.
“Petugas polisi itu berteriak, tapi kami tidak bisa memastikan bahwa itu adalah polisi sungguhan karena begitu banyak orang yang memakai kostum,” katanya.
Di antara korban luka-luka, dua di antaranya adalah warga negara Indonesia. Namun Kedutaan Besar Republik Indonesia atau KBRI Seoul menyatakan tak ada WNI yang menjadi korban tewas dalam pesta Halloween Itaewon yang berubah menjadi petaka itu.