in ,

Selain Halloween Itaewon, Ini 3 Tragedi Paling Mematikan yang Pernah Terjadi di Korea Selatan

Jumlah korban dalam insiden halloween Itaewon ini masih terus diperbaharui

CakapCakapCakap People! Korea Selatan sedang berduka, setidaknya 151 orang tewas dan sisa lainnya terluka akibat berdesakan dalam kerumunan besar Halloween Itaewon pada Sabtu malam, 29 Oktober 2022, ungkap pemadam kebakaran dan pejabat kesehatan setempat. Insiden ini merupakan salah satu kecelakaan paling mematikan pada masa damai dalam sejarah Korea Selatan baru-baru ini.

Jumlah korban dalam insiden halloween Itaewon ini masih terus diperbaharui, dengan perusahaan penyiaran publik Korea Selatan, Korean Broadcasting System (KBS) mewartakan jumlah korban jiwa terbaru telah mencapai 151 orang.

Sebagian besar korban jiwa adalah remaja atau berusia 20-an, kata Choi Seong-beom, seorang pejabat senior di departemen pemadam kebakaran Seoul. Korban tewas termasuk dua warga negara asing, dan 15 orang asing lainnya terluka, kata Choi, tanpa menyebutkan kewarganegaraan mereka.

Selain insiden Halloween Itaewon, berikut adalah daftar sejumlah tragedi paling mematikan lainnya yang pernah terjadi di Korea Selatan.

1. Tenggelamnya Kapal Ferry Sewol (2014)

Kapal feri MV Sewol [AFP/ MOKPO COAST GUARD STATION]

Tenggelamnya kapal ferry Sewol adalah cerita keserakahan dan sejatinya bisa terhindarkan. Renovasi oleh pemilik, dan disetujui oleh regulator, membuat ferry lebih menguntungkan, tetapi juga berbahaya. Tempat berlabuh ekstra membuat kapal menjadi sangat berat sehingga pekerja dok mengatakan kapal itu akan meluncur dengan buruk saat memuat atau menurunkan muatan.

Pada hari kapal itu tenggelam, 16 April 2014, para pengirim barang telah memuat dua kali batas legal kargo di geladaknya. Awak kapal tidak hanya berbohong tentang berat total muatannya, melainkan juga gagal mengamankan mobil, truk, dan peti kemas dengan benar ke geladak. Beberapa diikat dengan tali, bukan rantai – atau tidak diikat sama sekali.

Regulator yang korup, dibeli dengan makan malam mewah dan perjalanan, membiarkan kapal yang tidak aman itu berlayar.

Kecurangan di setiap level menciptakan badai yang sempurna. Ketika Sewol berbelok tajam saat melawan arus yang kuat, ferry yang tidak seimbang itu mulai terguling. Kargo yang tidak diamankan dengan baik mulai meluncur melintasi geladak, membuat ferry semakin miring tidak seimbang.

Kapal segera terbalik. Lebih dari 300 orang tewas. Hanya 172 penumpang yang berhasil selamat dari kecelakaan maut tersebut.

Jika Sewol tidak kelebihan muatan, para ahli mengatakan kemungkinan besar kapal itu akan sampai ke tujuannya, Pulau Jeju, di lepas pantai selatan.

Pasca insiden tersebut Korea Selatan berbenah memperketat sejumlah peraturan terkait keselamatan penumpang.

2. Runtuhnya Sampoong Department Store (1995)

 Selain Halloween Itaewon, Ini 3 Tragedi Paling Mematikan yang Pernah Terjadi di Korea Selatan
Operasi SAR Sampoong Department Store [Sumber: Commons Wikimedia]

Insiden Sampoong Department Store menjadi bencana masa damai terbesar di negara itu. Pusat perbelanjaan 9 lantai di Seoul tersebut roboh hanya dalam waktu 20 detik. Sebanyak 501 orang meninggal, 6 orang tidak pernah ditemukan dan 937 luka-luka.

Bangunan yang roboh ini awalnya dirancang sebagai kompleks komersial tetapi diubah menjadi department store tanpa persetujuan. Restoran dan unit pendingin udara berat ditambahkan di dekat bagian atas gedung, memperbesar beban berat dengan retakan pada bangunan mulai muncul beberapa bulan sebelum keruntuhan.

Renovasi tempat parkir di ruang bawah tanah juga menjadi alasan ketidakstabilan gedung. Meskipun banyaknya tanda-tanda yang jelas dari kesalahan struktural utama, perintah evakuasi tidak diberikan sampai 15 menit sebelum bangunan runtuh pada tanggal 29 Juni 1995.

Akibat tragedi maut tersebut ketua department store dijatuhi hukuman 7 setengah tahun penjara pada tahun 1996. Pengadilan juga memberi denda atau menjatuhi hukuman penjara kepada 12 pejabat kota yang ditemukan telah menerima suap untuk mengizinkan perubahan desain ilegal dan konstruksi ceroboh pusat perbelanjaan tersebut.

Menyusul tragedi itu dan penyelidikan korupsi setelahnya, pemerintah setempat memperketat aturan keselamatan bangunan. Korea Selatan tidak memiliki bangunan besar lainnya yang runtuh sampai kecelakaan di Gyeongju tahun 2014 yang menewaskan 10 orang dan korban luka mencapai 105 orang.

3. Kebakaran Kereta Bawah Tanah Daegu (2003)

Selain Halloween Itaewon, Ini 3 Tragedi Paling Mematikan yang Pernah Terjadi di Korea Selatan
Foto: Penumpang menggunakan masker untuk pencegahan virus corona di Daegu, Korea Selatan. (Kim Hyun-tae/Yonhap via AP)

Pada 18 Februari 2003, seorang pria menyalakan wadah berisi bensin di dalam kereta bawah tanah di Daegu, Korea Selatan. Api melahap enam gerbong, sebelum menyebar ke kereta lain yang berhenti di stasiun beberapa menit kemudian. Secara total, 192 orang tewas dan 150 lainnya terluka.

Pembakar itu kemudian ditemukan sebagai mantan sopir taksi pengangguran berusia 56 tahun bernama Kim Dae-han. Kim telah lumpuh sebagian setelah menderita stroke pada November 2001, dan diyakini tidak seimbang secara mental pada saat pembakaran. Dia kemudian mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin bunuh diri, dan memilih tempat yang ramai untuk melakukannya karena dia tidak ingin mati sendirian.

Kim menyalakan api saat kereta memasuki Stasiun Jungango Daegu. Dia kemudian melarikan diri dari kereta api yang terbakar, bersama dengan beberapa penumpang lainnya. Dalam waktu dua menit, api telah menyebar ke enam gerbong kereta. Selang empat menit, kereta kedua yang berhenti di stasiun dan juga dibakar. Sopir kereta kedua melarikan diri dari tempat kejadian tak lama kemudian tanpa membuka pintu kereta; total 79 penumpang atau seluruhnya yang berada di kereta terjebak dan tewas. Sementara itu, anjungan yang tidak dilengkapi sprinkler dipenuhi asap dan api beracun, sehingga upaya penyelamatan terhambat. Api baru bisa dipadamkan lebih dari tiga jam kemudian.

Kim bukan satu-satunya orang yang ditangkap setelah kebakaran itu: Dua pengemudi kereta bawah tanah dan lima petugas kereta juga didakwa dengan pembunuhan karena kelalaian dan gagal mengevakuasi penumpang dengan aman. Kim Dae-han dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada 6 Agustus 2003. Pengemudi dijatuhi hukuman empat dan lima tahun penjara, sementara dua pejabat kereta bawah tanah diberi hukuman tiga tahun.

CNBC INDONESIA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Update: Jumlah Korban Tewas di Perayaan Halloween Itaewon 151 Orang

Update: Jumlah Korban Tewas di Perayaan Halloween Itaewon 151 Orang

Tragedi Halloween Itaewon: Dua WNI Alami Luka Ringan, Sudah Keluar RS