CakapCakap – Cakap People! Rishi Sunak akan menjadi Perdana Menteri kulit berwarna pertama Inggris pada Selasa, 25 Oktober 2022, setelah ia memenangkan perlombaan untuk memimpin Partai Konservatif yang berkuasa, yang bertugas mengarahkan negara yang sangat terpecah melalui kemerosotan ekonomi yang akan membuat jutaan orang lebih miskin.
Reuters melaporkan, Sunak, 42 tahun, salah satu politisi terkaya di Westminster, akan menjadi pemimpin termuda negara itu di era modern – dan yang ketiga dalam waktu kurang dari dua bulan – saat ia mengambil alih salah satu era paling bergejolak dalam sejarah politik Inggris.
Satu-satunya pesaing Sunak dalam perebutan kursi pemimpin di Partai Konservatif adalah Penny Mordaunt. Mordaunt yang merupakan pemimpin House of Commons dan mantan menteri pertahanan dilaporkan didukung 30 anggota parlemen. Sementara Sunak yang pernah menjabat sebagai menteri keuangan memperoleh 150 dukungan suara.
Namun beberapa menit sebelum pemenang diumumkan, Mordaunt menyatakan mundur dari persaingan perebutan kursi pemimpin Partai Konservatif. Kemudian dia secara terbuka memberikan dukungan kepada Sunak.
“Keputusan ini bersejarah dan menunjukkan, sekali lagi, keragaman dan bakat partai kami. Rishi mendapat dukungan penuh saya,” ucapnya.
“Ini masa-masa yang belum pernah terjadi sebelumnya. Terlepas dari jadwal yang padat untuk kontes kepemimpinan, jelas bahwa rekan-rekan merasa kita membutuhkan kepastian hari ini. Mereka telah mengambil keputusan ini dengan itikad baik untuk kebaikan negara,” kata Mordaunt menambahkan.
Selain pemimpin kulit berwarna pertama, Sunak juga akan menjadi tokoh beragama Hindu pertama yang memimpin Inggris. Karena usianya masih 42 tahun, Sunak pun menjadi perdana menteri termuda dalam kurun lebih dari 200 tahun terakhir.
Sunak dan Mordaunt dikalahkan Liz Truss dalam persaingan memenangkan kursi pemimpin di Partai Konservatif sebelumnya. Kontestasi di antara mereka terjadi setelah Boris Johnson menanggalkan jabatannya sebagai perdana menteri pada Juli lalu. Johnson menghadapi gelombang kritik karena foto-fotonya saat berpesta di tengah kebijakan karantina wilayah (lockdown) COVID-19 beredar luas.
Tongkat pemerintahan kemudian jatuh ke tangan Liz Truss. Pekan lalu (Kamis, 20 Oktober 2022), Truss mengundurkan diri. Dia menjadi perdana menteri Inggris dengan masa kepemimpinan tersingkat dalam sejarah, yakni 45 atau enam pekan. Truss mundur setelah rencana pemotongan pajaknya yang buruk plus kebijakan putar balik justru menjerumuskan pasar Inggris ke dalam kekacauan. Krisis ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya menarik intervensi langka dari Bank of England.