CakapCakap – Iran siap memasok Rusia rudal permukaan ke permukaan, meski Amerika Serikat dan Barat mengancam mereka dengan sanksi. Kesepakatan itu dicapai ketika Wakil Presiden Iran Mohammad Mokhber, dua pejabat pengawal revolusi dan seorang pejabat dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi mengunjungi Moskow pada 6 Oktober 2022.
“Rusia telah meminta lebih banyak drone dan rudal balistik Iran dengan akurasi yang lebih baik, khususnya rudal Fateh dan Zolfaghar,” kata salah satu diplomat Iran, yang diberi pengarahan tentang perjalanan itu.
Reuters dalam laporannya Rabu, 18 Oktober 2022, menyebutkan bahwa dua pejabat senior dan dua diplomat Iran mengkonfirmasi penjualan rudal tersebut.
Seorang pejabat barat yang diberi pengarahan tentang masalah ini mengkonfirmasi, bahwa ada kesepakatan antara Iran dan Rusia untuk menyediakan rudal balistik jarak pendek permukaan-ke-permukaan, termasuk Zolfaghar.
Iran setuju untuk memasok dorne Shahed-136, senjata bersayap delta yang digunakan sebagai pesawat serangan udara-ke-permukaan “kamikaze”. Drone ini membawa hulu ledak kecil.
Fateh-110 dan Zolfaghar adalah rudal permukaan ke permukaan jarak pendek yang mampu mengenai target pada jarak antara 300 km dan 700 km.
Diplomat Iran menolak pernyataan oleh pejabat Barat bahwa transfer tersebut melanggar resolusi Dewan Keamanan AS 2015.
“Di mana mereka digunakan bukanlah masalah penjual. Kami tidak memihak dalam krisis Ukraina seperti Barat. Kami ingin mengakhiri krisis melalui cara diplomatik,” kata diplomat itu.
Ukraina telah melaporkan serentetan serangan Rusia menggunakan drone Shahed-136 buatan Iran dalam beberapa minggu terakhir. Kementerian Luar Negeri Iran pada hari Selasa menolak sebagai laporan yang tidak berdasar tentang Iran yang memasok drone dan senjata lain ke Rusia untuk digunakan di Ukraina, sementara Kremlin pada hari Selasa membantah pasukannya telah menggunakan drone Iran untuk menyerang Ukraina.
Ditanya apakah Rusia menggunakan drone Iran dalam invasinya di Ukraina, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa ia tidak memiliki informasi tentang penggunaannya.
“Peralatan Rusia dengan nomenklatur Rusia digunakan,” katanya. “Semua pertanyaan lebih lanjut harus diarahkan ke Kementerian Pertahanan.”
Kementerian tidak segera membalas permintaan komentar.
Munculnya rudal Iran selain drone di gudang senjata Moskow dalam perang dengan Ukraina akan meningkatkan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat dan kekuatan Barat lainnya.
Departemen Luar Negeri AS menilai bahwa drone Iran digunakan pada Senin pagi di ibukota Ukraina Kyiv, kata seorang pejabat AS. Juru bicara Gedung Putih Karinne Jean-Pierre juga menuduh Teheran berbohong ketika menyatakan drone Iran tidak digunakan oleh Rusia di Ukraina.
Seorang diplomat Eropa mengatakan, penggunaan drone Iran itu menunjukkan Rusia sudah kesulitan memproduksi sendiri peralatan perang akibat sanksi sehingga beralih ke impor dari mitra seperti Iran dan Korea Utara.
“Drone dan rudal adalah langkah logis berikutnya,” kata diplomat Eropa itu.
Iran memperkuat hubungan strategis dengan Rusia untuk menghadapi blok Arab-Israel yang didukung AS.
Komandan Pengawal Revolusi Iran, Hossein Salami mengatakan bulan lalu beberapa “kekuatan utama dunia” bersedia membeli peralatan militer dan pertahanan dari Iran.
Rahim Safavi, seorang penasihat militer untuk pemimpin tertinggi Iran, dilaporkan oleh media pemerintah pada hari Selasa mengatakan bahwa 22 negara ingin membeli drone kamikaze Iran.