CakapCakap – Cakap People! Korea Utara menembakkan dua rudal balistik pada Minggu pagi, 9 Oktober 2022. Demikian disampaikan pihak berwenang di negara-negara tetangga. Ini adalah uji coba senjata yang ketujuh yang dilakukan oleh Pyongyang dalam beberapa hari terakhir yang menambah kekhawatiran luas di Washington dan sekutunya di Tokyo dan Seoul.
Reuters melaporkan, para pejabat di Seoul, Korea Selatan mengatakan bahwa peningkatan peluncuran rudal Korea Utara bisa menandakan bahwa negara itu semakin dekat dari sebelumnya untuk melanjutkan uji coba nuklir untuk pertama kalinya sejak 2017, dengan persiapan yang diamati di lokasi uji coba selama berbulan-bulan.
Kedua rudal yang diluncurkan pada hari Minggu itu mencapai ketinggian 100 km (60 mil) dan menempuh jarak 350 km (218 mil), kata Menteri Pertahanan Jepang, Toshiro Ino, kepada wartawan.
Rudal pertama ditembakkan sekitar pukul 01:47 (1647 GMT) dan yang kedua sekitar enam menit kemudian.
Dua rudal itu jatuh di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang. Pihak berwenang sedang mencari tahu jenis rudal tersebut, termasuk kemungkinan bahwa itu adalah rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam, tambahnya.
Militer AS mengatakan sedang berkonsultasi dengan para sekutu dan mitranya usai peluncuran tersebut. Mereka juga menyoroti “dampak destabilisasi” dari program senjata nuklir dan rudal balistik Korea Utara.
Namun, Amerika Serikat menilai bahwa peluncuran terbaru Korea Utara itu tidak menimbulkan ancaman bagi personel AS atau sekutunya.
“Komitmen AS untuk pertahanan Republik Korea dan Jepang tetap kuat,” kata Komando Indo-Pasifik AS yang berbasis di Hawaii dalam sebuah pernyataan.
Peluncuran rudal terbaru dari daerah Muncheon di pantai timur Korea Utara adalah “provokasi serius” yang merusak perdamaian, kata pihak berwenang Korea Selatan.
Sebelumnya, pada hari Selasa, 4 Oktober 2022, Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik dengan jarak lebih jauh dari sebelumnya. Rudal itu ditembakkan di atas wilayah Jepang untuk pertama kalinya dalam lima tahun. Hal itu mendorong peringatan kepada penduduk di sana untuk berlindung.
Menteri Pertahanan Jepang, Toshiro Ino mengatakan Tokyo tidak akan mentolerir tindakan berulang oleh Korea Utara. Insiden itu adalah peluncuran ketujuh sejak 25 September 2022.
Kementerian luar negeri Jepang mengatakan utusan nuklir Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang mengadakan panggilan telepon dan berbagi pandangan bahwa peluncuran rudal balistik Korea Utara mengancam perdamaian dan keamanan kawasan dan masyarakat internasional, selain menimbulkan risiko penerbangan sipil.
Korea Utara, yang telah melakukan uji coba rudal dan nuklir yang bertentangan dengan sanksi PBB, mengatakan pada hari Sabtu bahwa uji coba rudalnya adalah untuk pertahanan diri terhadap ancaman militer langsung AS dan tidak membahayakan keselamatan tetangganya.
“Uji coba rudal kami adalah tindakan pertahanan diri yang direncanakan dan normal untuk melindungi keamanan negara kami dan perdamaian regional dari ancaman militer langsung AS,” kata media pemerintah Korea Utara KCNA, mengutip juru bicara administrasi penerbangan negara itu.
Korea Selatan dan Amerika Serikat mengadakan latihan maritim bersama pada hari Jumat, sehari setelah Seoul mengerahkan jet tempur sebagai reaksi atas latihan pengeboman Korea Utara.
Amerika Serikat juga mengumumkan sanksi baru pada hari Jumat sebagai tanggapan atas peluncuran rudal terbaru Korea Utara.
Tetangga dan sekutu Korea Utara, China, menunjuk pada latihan militer bersama yang diadakan oleh Amerika Serikat dan sekutunya di sekitar semenanjung Korea ketika ditanya tentang peluncuran hari Minggu.
“Kata-kata AS harus sesuai dengan tindakannya, sikapnya yang tidak memiliki niat buruk terhadap Korea Utara harus diterjemahkan ke dalam tindakan, itu harus menciptakan kondisi untuk dimulainya kembali dialog yang bermakna,” kata juru bicara kementerian luar negeri Mao Ning dalam briefing rutin.