Siti Nurhajaiti
CakapCakap – Cakap People! Zodiak diketahui memiliki nama dan urutannya masing-masing. Lantas bagaimana sejarah zodiak itu muncul? Mengapa ramalan zodiak sering dijadikan rujukan mengenal sifat serta memprediksi kelemahan dan kelebihan tingkah laku hanya berdasarkan tanggal kelahiran? Ketahui uraiannya berikut ini.
Sejarah Astrologi
Selama berabad-abad, manusia selalu mempelajari ragam kehidupan dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Salah satunya dari rasi bintang yang dipercaya mampu menentukan waktu bercocok tanam, bermigrasi, dan berburu. Pergeseran benda langit sudah familiar dipergunakan oleh kalangan petani.
Selain untuk hal-hal berbau teknis, sejumlah ahli astrologi meyakini bahwa posisi bintang juga memengaruhi masa depan umat manusia. Perhitungannya berdasarkan waktu kelahiran bayi yang berdampak pada produksi energi dalam diri. Sementara itu, astrologi juga dirasa mampu menegaskan pemahaman tentang siklus kehidupan manusia.
Apa Itu Zodiak?
Sebelum membahas sejarah zodiak, alangkah lebih baik jika Anda mengetahui definisinya terlebih dahulu. Kata zodiak sendiri, diambil dari bahasa Yunani, yakni zodiakos kyklos, yang berarti lingkaran hewan. Kata tersebut ditemukan pertama kali pada sebuah manuskrip era abad pertengahan.
Sementara itu, dataran Timur, tepatnya China juga memiliki zodiak yang tak kalah terkenal, yaitu shio. Shio diinisiasi oleh Kaisar Giok sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada binatang. Kala itu, penguasa Negeri Tirai Bambu tengah menyelenggarakan kompetisi lari antar satwa dari seluruh dunia. Selanjutnya, dia berjanji untuk memberi sebutan tahun sesuai dengan nama hewan-hewan yang terlibat.
Asal Usul Zodiak
Zodiak dibentuk dari garis khayal yang menghubungkan beberapa bintang. Garis-garis tersebut membentuk sudut 18 derajat dengan berpusat pada ekliptika. Manusia zaman dahulu mengelompokkan garis-garisnya menjadi 12 bagian. Disimbolkan oleh berbagai jenis binatang yang disesuaikan dengan pergerakan rasi-rasi bintangnya.
Pergeseran bintang tersebut dijadikan pedoman untuk memperkirakan kejadian di bumi. Meliputi musim hujan, bencana alam, sampai keberuntungan. Alhasil, zodiak selalu dihubungkan dengan ramalan.
Walaupun meminjam kosakata dari bahasa Yunani, nyatanya Babilonia lah yang perdana menerapkan konsep zodiak. Pada puncak abad ke-5 Sebelum Masehi, astronom bangsa tersebut menjumpai 13 rasi bintang bergantian dilintasi matahari sepanjang tahun. Namun, karena kalender Babilonia hanya mengakui 12 rasi bintang. Dan petunjuk tersebut dimanfaatkan sampai sekarang oleh masyarakat modern.
Urutan Zodiak
Setelah mengenal sejarah zodiak, selanjutnya ada 12 urutan zodiak yang ternyata berbeda dari kalender Masehi. Adapun susunan horoskop yang benar sebagai berikut.
– Aries terhitung dari 21 Maret sampai 19 April yang memiliki simbol mitologi domba. Domba tersebut dideskripsikan mampu terbang dan berbulu emas.
– Taurus mulai dari 20 April hingga 20 Mei bersimbol banteng jelmaan Dewa Zeus.
– Gemini dari 21 Mei sampai 20 Juni digambarkan dua anak kembar, Castor dan Pollux.
– Cancer dimulai dari 21 Juni sampai 22 Juli dengan simbol seekor kepiting raksasa yang membantu Hydra menghentikan Hercules.
– Leo untuk kelahiran 23 Juli sampai 23 Agustus bersimbol singa Nemean.
– Virgo dari 23 Agustus sampai 22 September dengan bentuk Dewi Astraea.
– Libra mulai 23 September sampai 22 Oktober melambangkan Dewi Keadilan Themis.
– Scorpio untuk orang yang lahir dari 23 Oktober sampai 21 November yang menggambarkan kalajengking melawan Orion.
– Sagitarius dari 22 November sampai 21 Desember didasarkan pada Chiron atau makhluk setengah kuda.
– Capricorn terhitung dari 22 Desember sampai 19 Januari yang berawal dari kisah perubahan wujud Dewa Pan menjadi kambing jantan.
– Aquarius dari 20 Januari hingga 18 Februari dengan lambang Ganymedes yang menuangkan air dari kendi.
– Pisces mulai dari 19 Februari sampai 20 Maret bersimbol dua ikan.
Penentuan zodiak dilakukan berdasarkan pengamatan yang sangat panjang. Keputusan percaya atau tidak dengan ramalan horoskop tergantung kamu kembali.
