CakapCakap – Cakap People! PM Israel Yair Lapid dalam pidato di sesi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis, 22 September 2022, meminta negara-negara Muslim, termasuk Indonesia, untuk berdamai dengannya. Perdana Menteri (PM) Israel ini menegaskan Tel Aviv mencari kedamaian dengan negara-negara tetangga sehingga meminta untuk melakukan pembicaraan.
“Dan kami menyerukan kepada setiap negara Muslim, dari Arab Saudi hingga Indonesia, untuk mengakui itu, dan datang untuk berbicara dengan kami. Tangan kami terulur untuk perdamaian,” ujar Lapid.
Lapid meminta negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim untuk melakukan pembicaraan dengan Israel. Tel Aviv mengaku sangat terbuka untuk pembicaraan perdamaian.
“Israel mencari perdamaian dengan tetangga kami, semua tetangga kami. Kami tidak ke mana-mana, Timur Tengah adalah rumah kami. Kami di sini untuk tinggal, selamanya,” katanya dikutip dari Haaretz.
Selain permintaan untuk negara-negara mayoritas Muslim, Lapid pun menyinggung dukungan terhadap solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina.
“Sebuah kesepakatan dengan Palestina, berdasarkan dua negara untuk dua bangsa, adalah hal yang tepat untuk keamanan Israel, untuk ekonomi Israel dan untuk masa depan anak-anak kita,” kata Lapid.
Lapid menekankan satu-satunya syarat yang dimiliki Israel untuk kemitraan semacam itu adalah negara Palestina di masa depan akan menjadi negara yang damai.
“Bahwa itu tidak akan menjadi basis teror lain yang mengancam kesejahteraan, dan keberadaan Israel. Itu kita akan memiliki kemampuan untuk melindungi keamanan semua warga Israel, setiap saat,” ujarnya.
PM Israel ini mengatakan, banyak negara telah bertanya kepada Israel beberapa kali mengapa tidak akan mencabut pembatasan di Jalur Gaza.
“Kami siap melakukan lebih dari itu. Saya katakan dari sini kepada rakyat Gaza, kami siap membantu Anda membangun kehidupan yang lebih baik, membangun ekonomi,” katanya.
Menurut Lapid, Israel telah menyajikan rencana komprehensif untuk membantu membangun kembali Gaza.
“Kami hanya punya satu syarat: Berhenti menembakkan roket dan rudal ke anak-anak kita. Letakkan senjatamu, tidak akan ada batasan,” katanya.
Penyebutannya tentang solusi dua negara ini menjadi yang pertama oleh seorang pemimpin Israel selama bertahun-tahun di acara tersebut dan menggemakan dukungan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Israel pada Agustus.
Klik DI SINI untuk meneruskan membaca, Cakap People!