CakapCakap – Cakap People! Biaya pemakaman besar-besaran Ratu Elizabeth II diperkirakan tembusan ratusan miliar. Pemakaman mendiang ratu telah berlangsung pada Senin, 19 September 2022. Pemakaman secara kenegaraan penguasa Kerajaan Inggris itu dihadiri oleh para kepala negara dan bangsawan. Ia meninggal pada Kamis, 8 September 2022.
Belum ada pernyataan resmi dari Kerajaan maupun pemerintah Inggris ihwal biaya pemakaman Ratu Elizabeth II yang dikeluarkan untuk mendanai pemakaman tersebut. Namun dilansir dari NZHerald, diperkirakan biaya pemakaman menelan dana hingga US$ 10 juta atau sekitar Rp 150 miliar.
Sementara menurut US Magazine, biaya pemakaman Ratu Elizabeth II diperkirakan sekitar US$ 7,5 juta.
“Ini adalah operasi kepolisian terbesar yang pernah dilakukan kepolisian Inggris,” kata Simon Morgan pada Kamis, 15 September 2022.
Ia mencatat bahwa biayanya kemungkinan lebih besar dari harga keamanan untuk Olimpiade 2012 yang diadakan di London.
Pemakaman negara akan didanai oleh publik. Pemakaman kenegaraan terakhir di Inggris adalah untuk Winston Churchill pada 1965, yang menjadi perdana menteri ketika mendiang Ratu Elizabeth II naik takhta pada 1952.
Biaya pemakaman Ratu Elizabeth II jauh lebih besar dibandingkan suaminya, Pangeran Philip atau Duke of Edinburgh pada tahun lalu. Sebabnnya Inggris sedang dilanda pandemi corona sehingga tak memungkinkan digelarnya prosesi pemakaman secara besar-besaran. Pemakaman pribadi Pangeran Phillip hanya dihadiri oleh 30 pelayat.
Pada 1997, pemakaman Putri Diana diperkirakan menelan biaya US$ 9,6 juta. Dia tidak dibaringkan di negara bagian namun di Istana St James. Diperkirakan 2,5 miliar orang menonton pemakaman Putri Diana di televisi di seluruh dunia.
Pemakaman Ratu Elizabeth II yang menelan biaya Rp 150 miliar itu bukan yang termewah sepanjang sejarah. Rekor pemakaman termewah dipegang oleh Alexander Agung, yang memiliki peti mati emas dan kereta emas.
Para royalis mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II layak mendapatkan pemakaman akbar setelah melayani Inggris selama 70 tahun. Sedangkan para anti-royalis merasa ngeri mengingat begitu banyak orang Inggris yang berjuang dengan naiknya biaya hidup.
Orang Inggris di kedua belah pihak menunjukkan uang yang dihasilkan negara melalui pariwisata yang terkait dengan bangsawan.
“Dia pantas mendapatkannya. Mungkin tidak untuk raja masa depan mana pun. Tidak ada apa-apanya untuk anggaran,” kata Susan Dinger, 63 tahun.
Caroline Krauza, 58, setuju, dengan mengatakan: “Saya tahu kita semua berjuang saat ini tetapi dia adalah Ratu kita, jadi uang dihabiskan dengan baik.”
Pasangan Louis Burn dan Charlie Jones, keduanya berusia 24 tahun, memiliki pendapat yang berbeda. Jones menggambarkan pengeluaran besar untuk pemakaman Ratu adalah hal konyol. Namun dia tidak bisa mengeluh karena mendapat hari libur kerja saat upacara pemakaman.