CakapCakap – Cakap People! Belakangan ini muncul sebuah tren kecantikan di media sosial TikTok mengenai skin fasting. Seperti namanya, skin fasting atau “puasa skincare” merupakan satu langkah untuk menghentikan semua produk perawatan kecantikan yang biasa kita gunakan sehari-hari.
Layaknya tombol reset, skin fasting menjadi kebutuhan yang cukup penting dalam hal perawatan kulit.
Melansir NDTV, ada beberapa tujuan untuk melakukan puasa menggunakan skincare. Di antaranya adalah meremajakan, bersantai sejenak serta detoksifikasi. Tiga hal tersebut menjadi sesuatu yang mendefinisikan tren perawatan kulit untuk mendapatkan kulit yang bersih dan bercahaya.
Intinya adalah membiarkan kulit bernapas dan membiarkannya rileks sejenak memulihkan kondisinya secara alami.
Skin fasting juga memungkinkan kulit kembali ke fungsi alaminya tanpa bergantung pada produk perawatan kulit yang kita gunakan.
Di samping itu, kegunaan dari skin fasting adalah untuk mengetahui produk apa yang menyebabkan iritasi atau menimbulkan masalah pada kulit setelah kita tidak menggunakannya.
Bagaimana cara menerapkannya?
Mirip seperti puasa makanan, skin fasting juga dapat bervariasi pada beberapa orang.
Ada tingkat yang berbeda terkait produk perawatan kulit apa yang perlu dihilangkan dan berapa lama puasanya berlangsung. Paling aman, tren yang satu ini bisa dilakukan selama 3 sampai 4 hari.
Teori di balik ini fungsinya untuk mengembalikan lapisan stratum korneum pada kulit yang berfungsi sebagai pelindung alias skin barrier.
Secara umum skin fasting juga sama seperti tren kecantikan yang lain. Kita memerlukan perubahan rutinitas dari yang setiap hari memakai skincare, lalu beralih tanpa menggunakan produk perawatan kulit apapun.
Sebagaimana dilansir Guardian, ketika mencobanya, sebagian orang mungkin memerlukan puasa skincare secara bertahap.
Sebaliknya, beberapa yang lain bisa dengan mudah langsung melepas semua penggunaan skincare dalam beberapa hari ke depan.
Itu semua tergantung pada jenis dan kondisi kulit masing-masing. Setidaknya, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui lama durasi menerapkan puasa skincare.
Produk perawatan apa saja yang perlu dihentikan?
Semua produk perawatan wajah dapat dihentikan penggunaannya. Termasuk pada sabun pembersih wajah, toner, serum, krim pagi, krim malam sampai pelembap.
Tidak menggunakannya dalam beberapa waktu dapat membuat minyak alami pada kulit atau sering disebut sebum dapat berfungsi untuk menyeimbangkan dan melindungi kulit.
Pada saat baru pertama mencoba, sebaiknya dimulai secara perlahan. Cobalah untuk tetap menggunakan produk perawatan kulit dasar, seperti sabun cuci muka, pelembap dan tabir surya.
Sebab, ketika melepaskan produk tersebut secara mendadak, maka bisa membuat kulit menjadi “kaget” bahkan muncul masalah baru.
Siapa saja yang cocok menerapkan skin fasting?
Seperti yang disebutkan tadi, beberapa orang mungkin membutuhkan “istirahat” dari penggunaan skincare.
Baik pria atau perempuan, semua dapat melakukannya. Tapi, skin fasting lebih direkomendasikan bagi orang yang punya kulit kering dan sensitif.
Apalagi jika rutinitas perawatan kulit yang digunakan kerap menimbulkan masalah pada wajah, maka pertimbangkan lagi untuk menghilangkan rangkaian perawatan kulit secara perlahan sampai penyebabnya ditemukan.
Beberapa orang dengan kondisi kulit tertentu dan membutuhkan perawatan secara berkala, seperti eksim, jerawat yang tidak terkontrol, melasma, rosacea sebaiknya jangan melakukan “puasa kulit”.
Skin fasting yang bertujuan untuk mendetoksifikasi kulit sangat membantu untuk membuka “awal yang baru”.
Jika kita mulai merasakan jenuh melakukan rutinitas perawatan kulit, atau produk perawatan kulit sepertinya sudah tidak lagi membantu, tak ada salahnya untuk mencoba tren yang satu ini.