Beberapa waktu lalu beredar bahwa keputusan Pemkot Makassar yang telah mencabut ketentuan mengambil kembali atau mengangkat tenaga kontrak. Tindakan tersebut dilakukan sebagai perampingan kontrak kerja di Makassar. Meski tidak sebanyak kabar sebelumnya yang menyebutkan hingga 2.000 SK, namun Pemkot Makassar telah resmi menyatakan tidak memperpanjang kontrak tenaga honorer sebanyak 200 orang. Tentu saja ini bukan hal yang diputuskan tanpa pertimbangan.
Basri Rahman, Sekretaris Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia kota Makassar menegaskan keputusan tersebut. Pemkot Makassar tidak akan lagi memperpanjang kontrak SK tenaga honorer, meski tidak sebanyak kabar yang beredar sebelumnya. Ini tentu saja menjadikan polemik bagi masyarakat sekitar Makassar khususnya, yang menggantungkan hidup pada gaji honorer. Hal ini bisa jadi akan jadi pukulan yang menyakitkan bagi karir mereka.
“Memang kita ada menahan dan tidak memperpanjang SK Honorer, tetapi tidak sejumlah 2.000 pegawai,“ ungkap Basri.
Penahanan yang dilakukan pada SK pegawai kontrak dilakukan bukan tanpa alasan. Namun, Basri menjelaskan bahwa mereka yang SK nya ditahan memiliki masalah baik dengan hukum dan kinerja selama menjadi pegawai. Namun, perbaikan prilaku hingga kinerja oleh tenaga honorer tersebut mungkin saja bisa dilakukan, termasuk untuk meminta kembali SK yang ditahan. Basri menjelaskan kembali bahwa mereka bisa saja berprilaku baik yang kemudian membuat SKPD masing-masing meminta kembali SK miliknya.
“Nanti kita lihat, kalau memang kepala SKPD nya tidak bisa lagi mentolerir, kita tidak akan terbitkan kembali. Tapi kalau mereka mau memperbaiki kinerja, kemungkinan besar kita serahkan SK-nya,” ungkap Basri.
Terkait dengan penambahan jumlah tenaga kontrak, Basri pun menegaskan jika di tahun 2018 ini tidak akan ada penambahan jumlah honorer, khususnya di lingkungan Pemkot Makassar. Akan tetapi bagi mereka yang ingin menjadi tenaga honorer masih diharapkan tidak berkecil hati. Pemerintah kota biasanya akan membuka sebanyak 1.000 kuota honorer mereka. Pemrintah pusat bisa saja membuka kesempatan di jalur CPNS yang tentu sangat banyak diincar oleh lulusan semua fakultas.
Sedikit bocoran yang disampaikan Basri, setidaknya pemkot sudah menyediakan sekitar 75 persen dari kuota tersebut.
This post was created with our nice and easy submission form. Create your post!