CakapCakap – Sebuah video kutu daun di atas semangkuk brokoli viral di Tiktok. Tayangan ini mendorong pengguna untuk mencuci buah dan sayuran mereka sebelum memakannya.
Dengan judul “ketidaktahuan adalah kebahagiaan”, klip berdurasi 12 detik itu menunjukkan kutu daun bersembunyi di sudut dan celah sayuran, serta mengambang di air di sekitarnya. Meskipun mencuci produk dapat menyingkirkan kutu daun dan binatang melata lainnya, tetapi dapatkah hal itu menghentikan kamu dari sakit?
Seperti yang ditunjukkan video Ansley, mencuci atau merendam buah dan sayuran akan membantu membunuh serangga, serta menghilangkan kotoran dan pestisida.
Menurut profesor keamanan pangan di University of Florida, Keith Schneider, serangga yang tidak terlihat itulah yang membuat seseorang sakit.
“Itu mikroba. Mikroorganisme patogen, salmonella, listeria dan E coli,” kata Schneider dilansir Newsweek, Sabtu, 3 September 2022.
Namun, Schneider percaya bahwa mencuci makanan memang memiliki kelebihan. “Banyak orang tidak mau makan (serangga). Mencuci juga menghilangkan pasir, debu, pupuk, dan lainnya; yang membuatnya lebih enak,” ujarnya.
Bagaimana cara menghilangkan mikroba pada makanan?
Jika bakteri atau virus telah menginfeksi makanan, maka tidak banyak yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya. “Penyakit bawaan makanan sulit dihilangkan. Itulah mengapa kami berkonsentrasi pada tindakan pencegahan di sini di AS,” kata Schneider.
Banyak orang khawatir tentang pestisida, tetapi mereka dapat membunuh mikroorganisme ini tanpa membahayakan manusia. “Pestisida harus disetujui untuk digunakan, setidaknya di AS. Mereka dapat mengurangi tingkat mikroba pada permukaan buah atau sayuran,” kata dia.
Apa penyakit bawaan makanan yang umum yang harus diwaspadai?
Schneider memperkirakan, 50 persen penyakit bawaan makanan di AS disebabkan norovirus. Sangat menular, norovirus menyebabkan muntah, diare, dan sakit perut.
Kamu bisa tertular norovirus dengan mengonsumsi makanan terkontaminasi, menyentuh permukaan terkontaminasi, atau dari orang terinfeksi. Karena tidak mematikan, norovirus jarang mendapat banyak berita, tidak seperti wabah E coli atau salmonela yang lebih menakutkan, tetapi lebih jarang.
“Sekitar 300 hingga 500 orang meninggal setiap tahun karena salmonela. Dari sejuta kasus,” kata dia.
Klik DI SINI untuk melanjutkan membaca, Cakap People!