CakapCakap – Cakap People! Beragam faktor risiko serangan jantung umumnya berkaitan dengan fisik atau tubuh. Meski begitu, faktor psikologis ternyata juga bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Kesepian disebutkan bisa tingkatkan risiko serangan jantung.
Menurut studi yang dipublikasikan oleh American Heart Association (AHA), kesepian dan isolasi sosial bisa meningkatkan risiko serangan jantung hingga 29 persen. Hal ini diketahui setelah tim peneliti melakukan analisis mengenai hubungan antara isolasi sosial dan kesehatan kardiovaskular.
Tim peneliti juga menemukan bahwa isolasi sosial dan kesepian dapat meningkatkan risiko kejadian kardiovaskular lain, yaitu strok. Serangan strok terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti.
“Penelitian selama lebih dari empat dekade menunjukkan dengan jelas bahwa isolasi sosial dan kesepian berkaitan dengan kondisi kesehatan yang buruk,” jelas peneliti Crystal Cene, seperti dilansir Express, Jumat, 5 Agustus 2022.
Apa perbedaan isolasi sosial dan kesepian?
Meski tampak serupa, isolasi sosial dan kesepian merupakan dua hal yang berbeda. Seseorang bisa menjalani kehidupan yang terisolasi namun tak merasa kesepian. Sebaliknya, orang yang melakukan banyak interaksi sosial juga bisa merasakan kesepian.
Secara umum, isolasi sosial merupakan kondisi di mana seseorang jarang melakukan kontak antarmanusia untuk membangun sebuah hubungan sosial. Sedangkan kesepian merupakan kondisi di mana seseorang merasa sendirian atau merasa ingin terhubung dengan orang lain namun hubungan yang terbentuk terasa kurang.
“Ada bukti kuat yang menghubungan isolasi sosial dan kesepian dengan peningkatan risiko masalah kesehatan jantung dan otak secara umum,” ujar Cene.
Di antara isolasi sosial dan kesepian, belum diketahui mana yang lebih memengaruhi kesehatan kardiovaskular. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk lebih memahami mekanisme di balik kesepian dan isolasi sosial terhadap kondisi kesehatan kardiovaskular.
Berkaitan dengan temuan ini, Cene menilai dokter juga perlu melakukan penilaian terhadap aktivitas sosial pasien. Selain memperbaiki kesehatan kardiovaskular, dokter juga dapat membantu memandu pasien untuk memperbaiki masalah kesepian atau isolasi sosial sehingga kesehatan mental mereka ikut membaik.
Kesepian dan isolasi sosial merupakan dua masalah yang tampak semakin memburuk di masa pandemi COVID-19. Meski kemajuan teknologi bisa membuat orang tetap terhubung, komunikasi yang terjalin lewat telepon video atau pesan singkat tak bisa menggantikan perasaan yang timbul dari interaksi tatap muka.