CakapCakap – Cakap People! Kamboja yang merupakan ketua ASEAN tahun ini, mengatakan pada Selasa, 25 Juli 2022, eksekusi oleh junta militer Myanmar terhadap empat pemimpin pro-demokrasi dan oposisi membuat kelompok 10 anggota itu “sangat bermasalah dan sangat sedih.”
Kamboja mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa eksekusi itu “sangat tercela” karena mereka menghambat upaya, terutama oleh ketua ASEAN, untuk mempercepat kemajuan implementasi apa yang disebut Konsensus Lima Poin untuk mencari perdamaian di Myanmar melalui dialog daripada kekerasan.
“Sementara kompleksitas krisis diakui dengan baik dan suasana permusuhan yang ekstrem dapat dirasakan dari seluruh penjuru Myanmar, ASEAN secara keseluruhan telah menyerukan pengekangan, kesabaran, dan upaya sepenuhnya untuk menghindari meningkatnya situasi,” kata pernyataan itu.
Empat orang yang dieksekusi pada hari Senin, 24 Juli 2022, dalam tindakan yang mengundang kecaman internasional termasuk Phyo Zeyar Thaw, 41, mantan anggota parlemen Liga Nasional untuk Demokrasi, dan Kyaw Min Yu, 53, seorang aktivis pro-demokrasi terkemuka yang dikenal luas sebagai Jimmy.
Tidak ada eksekusi tahanan politik di Myanmar sejak 1976 dan hukuman mati terbaru terjadi pada 1990, menurut media lokal
PBB, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat serta Perdana Menteri Kamboja Hun Sen telah meminta junta untuk tidak melakukan eksekusi.
Pengadilan Myanmar sekarang berada di bawah kendali militer dan sidang pengadilan telah ditutup untuk umum, membuat para kritikus mempertanyakan ketidakberpihakan proses peradilan.