CakapCakap – Cakap People! Kipas angin jadi salah satu alat yang bisa mendinginkan ruangan. Saat musim panas, suhu udara memang meningkat, bahkan di beberapa negara seperti Jepang bisa mencapai 35 derajat Celcius.
Di Indonesia sendiri, suhu udara juga terasa semakin panas saat musim kemarau, sehingga tak sedikit orang yang sengaja membeli kipas angin untuk menyejukkan udara dan membantu tidur malam tetap nyenyak.
Namun, apakah merupakan ide baik menyalakan kipas sepanjang malam selama tidur?
Pakar tidur dari Inggris Christine Lapp berpendapat bahwa meskipun bisa memberikan rasa nyaman saat tidur, menyalakan kipas bisa menyebabkan dampak negatif bagi tubuh.
Dilansir dari Express, Jumat, 15 Juli 2022, berikut dampaknya menurut Lapp.
1. Memicu reaksi alergi
Lapp mengatakan bahwa kipas berpotensi menyebarkan debu dan partikel serbuk sari dari sekitar kamar. Bagi penderita asma, alergi, atau bahkan demam, debu yang beterbangan di sekitar kamar bisa memperburuk atau memicu gejala.
“Saat kipas menyala, itu dapat mengumpulkan alergen, seperti tungau debu dan sel kulit mati, sehingga meningkatkan risiko reaksi alergi,” kata Lapp.
2. Udara kering
Udara kering ini dapat menyebabkan kulit, mulut, dan mata kering. Tidak hanya itu, jika seseorang tidur dengan mulut terbuka, embusan udara yang konstan dapat menyebabkan mulut kering yang tidak nyaman.
“Beberapa orang cenderung tidur dengan mata terbuka sebagian. Meskipun biasanya memiliki efek samping negatif yang minimal, kekeringan yang berlebihan dapat menyebabkan iritasi mata, terutama bagi orang yang suka memakai lensa kontak,” jelas Lapp.
3. Bikin tersumbat
Kipas angin yang dinyalakan sepanjang malam juga bisa memicu penyumbatan. Itu terjadi ketika terjadi kekeringan di area hidung, mulut dan tenggorokan.
Tubuh mungkin akan meresponsnya dengan menambah produksi lendir. Persoalannya, kelebihan produksi lendir bisa menghalangi saluran hidung dan menyebabkan sinusitis, sakit kepala sinus, hidung tersumbat, dan mendengkur.
4. Otot kaku dan pegal
Kipas angin juga bisa menyebabkan otot kaku dan pegal karena pengaruh udara dingin. Menurut Lapp, udara dingin yang terkonsentrasi dari kipas yang langsung mengenai tubuh bisa menyebabkan otot terasa kaku dan nyeri.
“Jika Anda tidur dengan kipas angin di dekat wajah, Anda bisa bangun dengan keadaan leher terasa kaku dan sakit. Ini karena udara dingin secara tidak sengaja menyebabkan kontraksi otot, yang berarti otot Anda tegang dan kram,” jelas dia.
Jadi meskipun menggunakan kipas angin dapat mengurangi rasa berkeringat yang disebabkan oleh suhu panas, hal itu dapat memberikan lebih banyak ketidaknyamanan daripada meredakannya.
Cara lain untuk tetap nyaman semalaman tanpa kipas angin menurut Lapp antara lain menggunakan kasur yang sejuk, mengenakan pakaian yang tipis, ganti tirai menjadi terang, mandi air hangat atau mandi sebelum tidur, memasukkan seprai ke dalam freezer.